Katada

14 Ribu UMKM KLU Diusulkan Terima Banpres

PRODUK UMKM: Madu trigona, salah satu produk UMKM Desa Sambik Elen yang dijual dalam bazar belum lama ini.

Lombok Utara- Jumlah UMKM KLU yang diusulkan menerima bantuan presiden (Banpres) Rp 2,4 juta bertambah. Dari sebelumnya hanya 4. 890, kini tercatat ada 14 ribu UMKM yang diusulkan ke pusat.

“Itu berdasarkan laporan Kabid saya, sudah 14 ribu UMKM yang tercatat dan diusulkan ke pusat,” ujar Plh Kepala Diskoperindag KLU H M Najib, Senin (19/9)

Ia menjelaskan, tim dari BPKP NTB sudah turun langsung ke Diskoperindag untuk mengecek data tersebut. Tim BPKP ini, kata Najib, yang melakukan cleansing bantuan di NTB. Di KLU, BPKP telah melakukan cleansing pada 9.995 penerima yang dinyatakan lolos ke tahap berikutnya.

“Tinggal bagaimana nanti hasil verifikasinya selanjutnya,” sambung  dia.

Najib membeberkan,dari belasan ribu UMKM tersebut masih ada beberapa perbaikan. Mulai dari temuan NIK yang belum ada hingga ganda. Kesalahan ini diperkirakan terjadi saat pengumpulan berkas di tingkat kecamatan.

“Sebab masyarakat yang mengusulkan itu banyak, bisa saja ada human error,” jelas dia.

Lanjut dia, terkait proses Banpres itu, setelah kementrian menerima usulan dari masing-masing daerah, akan ada verifikasi lanjutan. Artinya, jumlah penerimanya harus sesuai kuota yang ditentukan  pusat. Yakni 12 juta penerima di seluruh Indonesia. Setelah lolos, bantuan akan ditransfer langsung ke rekening yang dicantumkan dalam persyaratan.

“Dana itu tidak lewat kabupaten maupun provinsi, masuk langsung lewat rekening pribadi masing-masing itu,” kata Najib.

Kepala BKD KLU ini mengatakan, Diskoperindag hanya memfasilitasi mengusulkan  data penerima tersebut. Artinya, bukan Pemda yang menentukan UMKM yang lolos dan berhak menerima.

Kata dia, bantuan ini bertujuan untuk memulihkan kembali usaha pelaku UMKM yang terdampak Covid-19. Sebab saat ini bisa dipastikan hampir semua pelaku UMKM mengalami kekurangan modal, hingga gulung tikar.

Sedangkan untuk pola pembagiannya kemungkinan bertahap. Calon penerima  yang dinyatakan lulus verikasi itu akan menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta.

“ Ini adalah  bantuan hibah, tidak ada pertanggungjawaban lagi dari penerima. Mereka hanya menerima sekali saja,” pungkas dia.

Salah satu pelaku usaha mikro di KLU Erlina Erna berharap bisa dinyatakan lolos dan menerima bantuan tersebut. Di tengah pandemi saat ini, usaha yang dilakoninya cukup sepi. Pemasukan pun sangat jarang terjadi.

“Kalau dapat Alhamdulillah bisa bantu tambah modal,” tutup dia. (ham)

Exit mobile version