Katada

4 Mahasiswa Asal Bima Dikeroyok Belasan Orang, Pelakunya Diduga Petugas Keamanan Hiburan Malam di Mataram

Salah satui mahasiswa asal Bima yang menjadi korban pengeroyokan sedang dalam perawatan karena mengalami luka parah.

Mataram, katada.id – Usai menikmati hiburan malam, empat mahasiswa asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) babak belur dikeroyok belasan orang. Bahkan, mereka sempat ditodong senjata api (senpi) oleh pelaku.

Kejadian dialami korban MF, RA, RH, dan A berlangsung, Sabtu (22/10/2022). Akibatnya, mereka mengalami luka serius, bahkan beberapa korban harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara, pelaku diduga petugas keamanan tempat hiburan di salah satu hotel di Kota Mataram.

Kuasa Hukum para korban, Arif Kurniadin menegaskan, sudah melaporkan kasus pengeroyokan tersebut ke Polda NTB. ”Semua korban berasal dari Bima yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Mataram,” terangnya, Kamis (27/10/2022).

Arif menceritakan, awalnya para korban berkunjung ke salah satu hotel di Cakranegara yang menyediakan hiburan malam sekitar pukul 02.00 Wita, Sabtu 22 Oktober lalu.

Sekitar Pukul 03.00 Wita, mereka pun beranjak keluar dari hotel. Tiga orang pulang duluan ke kos-kosan dengan membonceng satu kendaraan roda dua.

Sementara dua orang lainnya diikuti oleh belasan orang sampai di depan Indomaret Dasan Cermen dan diberhentikan paksa dari kendaraannya. Mereka diduga langsung dipukuli tanpa adanya alasan yang jelas.

“Mirisnya lagi salah satu terduga pelaku diduga sempat mengancam klien kami, dugaanya pakai pistol sambil ditanya di mana kontrakannya,” ungkap Arif menirukan pengakuan korban.

Para korban tanpa ampun dihajar di depan ritel tersebut hingga mengalami luka lebam di bagian wajah dan anggota tubuhnya. Usai menghabok korban, pelaku yang diperkirakan berjumlah 15 orang ini memaksa korban masuk ke dalam mobilnya.

Mereka lantas dipaksa menunjukan tempat kos-kosan untuk mencari tiga orang mahasiswa lainnya. Sesampai di tempat kontrakan mereka, dua korban lainnya dihajar tanpa ampun.

“Para terduga pelaku itu diduga menggunakan seragam kerja berwarna hitam dan diduga kuat seragam yang mereka kenakan itu adalah seragam Night Club LP (inisial),” ungkapnya.

Usai mengalami tindakan penganiayaan, para korban dengan dibantu satu rekannya yang berhasil lolos dari aksi brutal tersebut langsung diantar ke RS Bhayangkara untuk dilakukan perawatan dan divisum.

”Saya berharap penyidik Polda NTB mengusut dan menangkap para terduga pelaku,” desaknya.

Setelah kejadian ini, muncul video diduga salah satu korban yang dipaksa mengaku dalam kondisi mabuk. Dalam video tersebut, korban MF mengaku sempat membuat gaduh di dalam hall buran malam tersebut dan dalam kondisi mabuk.

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto masih dikonfirmasi terkait kejadian dan penanganan laporan tersebut. (red)

Exit mobile version