Bima, katada.id – Puluhan dewan guru dan staf tata usaha SMAN 2 Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menandatangani petisi penolakan terhadap Plt kepala sekolah setempat, Adhar M Nur.
Petisi yang ditandatangani 40 dewan guru dan staf tertanggal 31 Agustus lalu ditujukan kepada Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB.
Dalam petisi tersebut, puluhan guru mengungkapkan enam alasan penolakan terhadap kepemimpinan Adhar selama menjadi Plt SMAN 2 Woha.
Pertama, Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Woha tidak peduli tentang kondisi SMAN 2 Woha dan hanya mengedepankan kepentingan pribadi untuk mendapatkan keuntungan finansial diri sendiri.
Kedua, SMAN 2 Woha ingin mengadakan re-akreditasi sekolah, tetapi hal-hal yang berkaitan untuk pelaksanaannya terganggu, karena tidak ada yang mengkondisikan untuk perbaikan baik tentang dokumen ataupun perbaikan sarana penunjang yang dianggap perlu.
Ketiga, Program ataupun kegiatan lebih-lebih ekstrakurikuler tidak lagi berjalan dengan lancar, karena dana yang sudah dialokasikan tidak diberikan sesuai yang dianggarkan.
Keempat, Hubungan antara Plt Kepala Sekolah dengan sebagian besar guru dan pegawai tidak baik-baik saja/tidak kondusif.
Kelima, Kami merasa tidak puas atas kepemimpinan Plt Kepala Sekolah (Adhar M Nur) yang suka intimidasi jika ada guru yang bersuara.
Keenam, Plt Kepala Sekolah arogan, egois dan tidak transparan dalam hal keuangan serta tidak bisa bekerja sama dengan stokeholder yang ada.
”Oleh sebab itu, kami Dewan Guru dan Staf TU SMAN 2 Woha berharap agar Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Woha (Adhar M Nur) diberhentikan dan diganti oleh Plt yang baru, sehingga SMAN 2 Woha dapat kondusif kembali,” bunyi petisi yang diteken 40 guru dan staf tanpa paksaan dari pihak manapun.
Surat petisi ini ditembuskan Pj Gubernur NTB, Sekda NTB, Kepala BKD NTB, serta KCD Dikbud Kabupaten dan Kota Bima.
”Semenjak kedatangan Plt ini ada banyak masalah, jadi kami minta dikbud mengganti Plt ini. Plt ini juga tidak selaras dengan guru-guru, terlalu egois,” kata salah seorang guru kepada katada.id, Kamis (31/10).
Sementara, Plt SMAN 2 Woha Adhar M Nur yang dikonfirmasi via telepon seluler belum menjawab. Begitu juga dengan Kadis Dikbud NTB Aidy Furqan, ia juga belum memberikan menjawab konfirmasi mengenai penolakan Plt Kepala SMAN 2 Woha ini. (din)