Mataram, katada.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB tengah mempersiapkan pembangunan Gedung Bunker Kedokteran Nuklir.
Proyek prestisius ini digelontorkan dana mencapai Rp10 miliar yang bersumber dari APBD 2025.
Berdasarkan dokumen yang tersedia di LPSE NTB atau Inaproc SPSE, nilai pagu paket proyek ini sebesar Rp10.000.000.000, dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai Rp9.114.143.000.
Proyek pembangunan tersebut akan dilaksanakan di kawasan RSUD Provinsi NTB, yang berlokasi di Jl. Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.
Pekerjaan utama proyek ini mencakup tiga ruang lingkup besar, yakni Pekerjaan Struktur; Pekerjaan Arsitektur; Pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing)
“Masa pelaksanaan proyek ditetapkan selama 145 hari kalender, terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja),” bunyi penjelasan dalam LPSE NTB.
Diikuti 71 Perusahaan, Hanya 8 Ajukan Penawaran
Proses tender proyek bunker ini ternyata menarik perhatian besar dari pelaku usaha konstruksi.
Tercatat 71 perusahaan mengikuti tender, namun hanya 8 perusahaan yang mengajukan penawaran harga.
Berikut daftar perusahaan beserta nilai penawarannya:
1. PT Rinjani Multi Konstruksi – Rp7.002.490.902
2. CV Cita Lengganis – Rp7.222.322.814
3. CV Rayyan – Rp7.730.515.823
4. CV Mitra Bangun Karya – Rp7.931.326.419
5. CV Cahaya Fajar – Rp8.224.946.228
6. CV Graha Utama – Rp8.251.355.370
7. CV Sinar Menara – Rp8.640.598.387
8. PT Sinar Emas Samudra – Rp8.750.213.233
Masih Tahap Evaluasi Hingga 24 Juli
Saat ini, tender proyek berada dalam tahap evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga yang dijadwalkan berlangsung mulai 11 Juli hingga 24 Juli 2025.
Pembangunan bunker ini diproyeksikan menjadi salah satu infrastruktur penting bagi pelayanan medis berbasis teknologi kedokteran nuklir di wilayah Indonesia Timur, khususnya NTB. (*)