Marah, Djohan Sjamsu Ingatkan ASN Untuk Displin Waktu

0
Bupati Lombok Utara, H Djohan Djamsu (tengah) usai memantau keadaan Puskesmas Santong.

Lombok Utara, Katada.id- Sudah memuncak,  Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu luangkan kemarahannya kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di kegiatan launching tiga program pelayanan prima di Puskesmas Santong Kecamatan Kayangan, Kamis (25/3). Kemarahan ini lantaran seluruh bawahannya dianggap tidak ada yang disiplin waktu.

“Kesan pertama saya masuk menjabat bupati, khusus ASN ini tidak ada yang disiplin, ” ujarnya.

Dia menjelaskan, kekesalan ini bukan tidak beralasan, hal ini lantaran setiap kegiatan yang diadakan oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selalu tidak tepat waktu dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Djohan mengingatkan agar sekarang seluruh ASN lebih disiplin. Diceritakannya, pada Pukul 8.00 Wita pagi tadi, pihaknya diundang dalam kegiatan yang dilakukan di aula bupati. Namun sayangnya, setengah jam dirinya menunggu dari waktu yang ditetapkan, justru peserta belum ada satupun yang datang.

“Masa saya tadi pagi di undang jam 8 kegiatannya, saya hadir dan duduk di tempat itu, selama setengah jam saya duduk tapi pesertanya belum ada yang datang, akhirnya saya omel di aula, ” kata bupati.

Djohan menginginkan seluruh  ASN ini menanamkan  rasa malu dalam menjalankan  tugasnya sebagai pemerintah. Pasalnya  negara sudah memberikan seluruh fasilitas seperti mobil dan lainya yang dibutuhkan guna menunjang, memperlancar serta mempercepat segala urusan untuk kepentingan masyarakat. “Tentunya dengan yang ada ini, saya harapkan kita bisa kerja sungguh-sungguh untuk membangun  Lombok Utara, ” terangnya.

Djohan paparkan, berdasarkan data statistik, Lombok Utara ini adalah daerah yang paling terendah dari beberapa aspek. Salah satunya, yakni sebagai satu-satunya daerah di NTB yang masih tertinggal. Untuk itu tentu  ini menjadi perhatian semua elemen pemerintah, mulai dari OPD, Camat bahkan Kepala Desa. “Ayo kita lebih ekstra lagi sedikit bekerjanya, ini untuk kepentingan Lombok Utara, ” sambungnya.

Tidak hanya itu, menurutnya, di 2021 ini Lombok Utara memiliki beban yang berat. Pasalnya APBD saat ini turun hingga Rp 300 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun, sehingga hanya tersisa Rp 900 miliar. Sebagai daerah yang baru, tentu jumlah penurunan itu sangatlah besar. Belum lagi ada refocusing untuk penanganan Covid-19, yang dipotong langsung melalui pengiriman Dana Alokasi Umum (DAU). Padahal kata dia, anggaran tersebut sudah masuk dalam perencanaan program di masing-masing OPD. Tentu, dengan dipotongnya DAU ini, menjadi masalah buat Lombok Utara.

“Makanya saya inginkan semua aparatur daerah ini paham, mari sama-sama dan segera bergegas terhadap apa yang ingin kita lakukan untuk kemajuan Lombok Utara, makanya lakukanlah sebaik- baiknya, ” ajaknya.

Menurut bupati pertama ini, berbicara menghabiskan anggaran bukanlah hal yang sulit, tukang kebun pun bisa. Untuk itu, yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana menggunakan anggaran yang ada ini secara maksimal. Tentunya dengan tujuan memajukan dan mensejahterakan rakyat Lombok Utara.

“Makanya ditengah kekurangan ini, mari kita buka mata dan pikiran untuk memajukan daerah ini. Karena tujuan kita pisah dari Lombok Barat dulu agar kita cepat melakukan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. Sekali lagi saya ingatkan mari kita bergegas cepat, ” pungkasnya. (ham)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here