LPW, Alamtara Insititut Gandeng MK Bicara Soal Minimnya Literasi

0
Kegiatan literatsi di kota Bima.

Kota Bima, katada.id – Kegiatan Literasi Konstitusi yang bertajuk “Kekuatan Komunitas Dalam Rangka Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Direktur Alamtara Institut DR. Abdul Wahid mengatakan bahwa institut yang pimpinya itu bermula di mulai dari Mataram. Minimnya semangat literasi di tingkat anak-anak muda bahkan mahasiswa, menjadi perhatian menginisiasi adanya lembanga tersebut. Tentu dalam rangka menggenjot semangat menggali potensi yang miliki anak-anak muda di NTB.

“Ini adanya di Mataram. Oleh karena banyaknya orang Bima yang iri. Maka di buat juga di Bima,” ungkap Dr. Abdul Wahid saat mengisi kegiatan ini di Kota Bima, Sabtu (22/5).

Wali kota Bima, M. Lutfi menyinggung soal rendahnya gerakan literasi di Kota Bima. Angkanya di nilai cukup tinggi. Penyebabnya akibat dari gemerlap medsos. Dengan kata dia berharap dengan adanya komunitas ini bisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat di Kota dan kabupaten Bima.

“Insya Allah kita akan hadirkan Perpus dengan 650 ribu buku secara virtual Perpus bisa diisi dengan bedah buku,” ucapnya.

Direktur Lembaga Pengembangam Wilayah (LPW) NTB, Taufan Abadi mengatan di NTB skala umum dan Bima Khusus kata dia masih minim pada soal kualitas SDM nya, Juga memperkuat literasi Konsititusi menjadi penting untuk peningkatan kualitas masyakat di Bima.

“Rendahnya literasi konstitusi Penurunan literasi di Bima. Kondisi literasi kritis,” ucapnya.

Ketua Mahkamah Konsititusi, Dr. Anwar Usman mengingatkan masyarakat Bima agar bisa belajar tidak mengenal lelah. Hingga belajar ke negeri Cina tidak hanya sebatas semboyan. Tetapi harus di ikuti.

“Belajarlah sampai ke Cina. Seperti Dewan Konstitusi Turki mengajak untuk melihat menara masjid tertinggi didunia 2019,” katanya.

Sisi lain dia menyampaikan kecintaannya terhadap tanah kelahirannya dengan tetap berselera makanan sederhana dan kepribadian yang rendah hati. Dirumahnya (Jakarta) beliau menanam pohon kelor sebagai ciri dan tanda kecintaan terhadap tanah kelahirannya (Bima).

Juga secara singkat dia menyampaikan riwayat perjalananya di MK. Bayangkan MK terdiri dari 9 org hakim dan Indonesia terdiri dari 34 Provinsi, dua dari 9 orang asal dari NTB dan dua-duanya berasal dari Bima. Bapak Gubernur NTB TGB, saat itu menyampaikan rasa bangganya terhadap kedua putra NTB yang berada di kanca nasional dengan posisi strategis.

“Begitu saya diangkat menjadi Hakim, pada tanggal 6 April, saya disumpah sebagai hakim konstitusi,” bebernya.

Sementara Bupati Bima. Hj. Indah Damayanti Putri dalam sambutannya, ada banyak komunitas literasi di Bima. Hanya saja tinggal di masifkan gerakannya.

“Saya bangga adanya komunitas La Rimpu. Yang begitu masif memperhatikan gerakan literasi di Bima ini. Saya merasa bangga terhadap Dr. Atun yang telah memprakarsai ini,” ucapnya. (rif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here