Mataram, katada.id – Presidium MW KAHMI NTB, TGH. Dr. Najmul Akhyar menyampaikan ucapan terimakasih ketersediaan menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP mengisi orasi budaya bertajuk “Kemajuan Berkebudayaan Bangsa Dalam Konfigurasi Budaya Global” pada kegiatan yang di adakan KAHMI NTB.
Najmul beberkan pemerintah pusat telah banyak membantu NTB, terutama menghadirkan berbagai event besar. Seperti gelaran IATC dan WSBK yang digelar bulan lalu. Belum lagi disambut MotoGP 2022.
“Alhamdulillah NTB menjadi sorotan tidak hanya Indonesia tetapi dunia. Ada gelaran IATC, WSBK dan disambut motoGP 2022,” ucap Najmul Akhyar mewakili sambutan KAHMI NTB pada kegiatan tersebut.
Disisi lain dia mengatakan bahwa NTB memiliki ragam budaya yang mengagumkan masyarakat. Terutama bagi pengunjung wisata dalam negeri maupun mancan negara, bahwa masyarakat Lombok menurutnya daerah yang tetap menjunjung tinggi nilai budayanya.
“Dari kekayaan budaya itu, Lombok menjadi daerah yang tetap rendah hati dan ramah terhadap siapa pun yang menjadi tamu di Lombok,” tuturnya.
Sementara Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman dalam sambutannya mengatakan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) NTB cukup memuaskan bagi masyarakat, yakni masuk diurutan 5 besar secara nasional.
“Karena itu kebudayaan disini baik peningkatnya. Sebabnya budaya bisa melahirkan budi yang baik menjadi milik bersama dan harus di implementasikan dalam keseharian kita, agar tercipta sesuatu yang produktif,” katanya.
Dalam orasi budaya, Menteri Koordinator PMK RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy membicarakan budaya dan manusia adalah satu unsur yang tak terpisahkan. Karena itu membangun budaya, sama dengan membangun manusia. Hal ini karena, budaya ada dalam kesadaran manusia. Baik kesadaran individual atau kesadaran kolektif.
“Bisa juga dikatakan, membicarakan budaya adalah juga bicara tentang sejarah manusia,” jelasnya.
Selanjutnya budaya dalam konsep Revolusi (Industri) 4.0 merupakan efek dari kelanjutan budaya revolusi (industri) sebelumnya. Karenanya sejarah manusia tidak lain adalah hasil dari dialektika ide.
Sisi lain juga dia membedakan antara budaya dan produk budaya. Budaya, karena ada dalam kesadaran dan ide manusia, maka sifatnya tidak terbatas. Namun, ketika menjadi produk budaya, maka wujudnya bisa bermacam-macam dan beragam.
“Kata kunci dari budaya adalah komplesitas nilai-nilai. Yakni nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan. Masing-masing negara mimiliki standar nilai-nilai. Bisa jadi yang baik itu belum tentu indah, yang indah belum tentu benar. Dalam Islam, ketiga-tiga ada dan hadir. Karena Islam Maha Seni,” kata Muhadjir Effendy.
Hal itu juga disampaikan secara spesifik Ketua Pelaksana Kegiatan, M. Zakiy Mubarok, mengungkapkan, kegiatan tersebut diadakan untuk mengkonfirmasi, sejauhmana budaya dapat direkayasa masuk dalam proses pembangunan. Dan bagaimana budaya bangsa Indonesia dapat bertahan dalam arus budaya global.
Menurutnya, ada dua pandangan terkait hal itu. Satu pihak mengatakan, sulit merekayasa budaya untuk masuk dalam proses pembangunan. Pihak lain, ada yang menegaskan, bahwa Indonesia adalah negara adidaya dalam bidang budaya.
“Karena itu, Indonesia sangat berpotensi mempengaruhi peradaban dunia,” tutupnya. (rif)