Mataram, katada.id – Banjir bandang menerjang beberapa wilayah di Kota Bima, Senin (6/12). Menyebabkan beberapa fasilitas umum rusak.
Salah satu jembatan utama yang menghubungkan Kota Bima dengan Ambalawi/Wera lintasan jalan Provinsi NTB yang berada di Jatibaru Barat rubuh.
Mendapat laporan tentang hal tersebut, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc langsung menginstruksikan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, Ir. Ridwan Syah, M.Sc, MM, M.Tp melakukan penanganan darurat secepat mungkin.
Mendapat instruksi langsung dari orang nomor satu di NTB, pria yang akrab disapa Dae Iwan tersebut langsung menggerakkan Balai PUPR Pulau Sumbawa perwakilan Bima untuk terjun langsung ke lapangan.
“Selain itu, Saya juga telah berkoordinasi dengan Kadis PUPR Kota Bima, dan Kontraktor yang sedang mengerjakan ruas jalan tersebut. Saya jamin dalam waktu paling lambat tiga jam alat berat sudah ada di lapangan,” ujar Dae Iwan semangat.
Benar saja, pada pukul 17.00 Wita alat berat exavator kobelco warna biru telah ada di lokasi jembatan yang rusak. Untuk pembersihan aspal dan sampah/ranting yang menyumbat jembatan. Sementara untuk pembersihkan dari plat lantai jembatan yang terlalu besar akan dipecah terlebih dahulu dengan menggunakan braker dan diangkut dumptruck pada esuk hari.
“Hari ini, kita fokus mengatasi sumbatan akibat rubuhnya jembatan. Insya Allah besuk kita lakukan pembersihan bekas plat jembatan hingga selesai,” imbuhnya.
Sementara itu, setelah melalui pembahasan teknis dan survey lapangan yang melibatkan berbagai pihak, antara lain dari Balai Dinas PUPR NTB Pulau Sumbawa, Irwan, ST dan M. Yasin. Pihak Dinas PUPR Kota Bima antara lain Isdinurrahman, ST (Kabid SDA), Kurnyaddin, ST (Kasi Pembanginan Jalan dan Jembatan) dan Syutrisno. Sekretaris Lurah Jatibaru Barat, Muhammad Lutfi dan Ketua Karang Taruna Jatibaru Barat, Mardiansyah, S.Pd,
“Ada juga dari pihak perwakilan kontraktor dan Staf Khusus Gubernur NTB/GM Geopark Tambora, Pak Hadi Santoso, serta perwakilan warga. Dan setelah berkoordinasi dengan Pak Kadis PUPR NTB maupun Kadis PUPR Kota Bima. Maka untuk tetap menjamin kelancaran transportasi Kota Bima-Ambalawi/Wera, ada dua alternative yakni membuat jembatan sementara yang butuh waktu dan biaya, atau meningkatkan akses jalan alternative,” ujar Koordinator Bima PUPR NTB Balai Pulau Sumbawa, Muhlis, ST.
Jalan alternative dimaksud adalah jalan raya dari Lela-Jatibaru Barat di antara Kantor Lurah Jatibaru Barat dan Puskesmas sampai dengan Lingkungan Sepaga II Jatibaru Timur (di area kompleks relokasi banjir 2016). Jarak jalan alternative ini panjangnya 2,4 km. Dengan lebar bahu jalan rata-rata 4-7 meter. Telah di hotmix oleh Pemerintah Kota Bima dan yang dalam kondisi masih bagus sepanjang 1,6 km.
“Jadi setelah kami survey, masih ada sekitar 800 an meter yang baru pengerasan/rusak. Ini membutuhkan pembersihan dari lumpur/pembentukan badan jalan. Lalu pengeprasan dan penggalian drainase di lereng gunung. Serta pengerasan dengan menggunakan LPA Kelas C. Hasil survey tersebut akan kami laporkan pada pak Kadis PUPR NTB malam ini juga,” tandas Muhlis, ST. (red)