Lombok Utara, Katada.id– Mahasiswa Universitas Mataram yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik periode 2021-2022 di Desa Sokong, Kecamatan Tanjung Lombok Utara, menggelar kegiatan penyuluhan dan mitigasi bencana alam. Kegiatan itu dilakukan di SDN 3 Sokong dengan melibatkan puluhan siswa-siswi dari sekolah tersebut. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari berturut-turut, dimulai Rabu dan berakhir pada Kamis, (27/1).
Ketua KKN Desa Sokong, Firman Alief Akbar menyatakan bahwa penyuluhan dan simulasi bencana penting dilakukan di Desa Sokong sebagai upaya antisipasi dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pada siswa-siswi dan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi.
“Mengingat Lombok Utara umumnya, termasuk daerah yang rawan bencana alam, salah satunya gempa bumi. Kegiatan ini penting untuk membekali siswa-siswi, jika sewaktu-waktu bencana alam melanda” ujarnya, melalui keterangan tertulisnya kemarin, (27/1).
Alief menjelaskan narasumber yang menyampaikan materi penyuluhan dan simulasi bencana itu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara. Dia berharap kegiatan bermanfaat untuk siswa dan siswi SDN 3 Sokong.
“Harapan kami materi penyuluhan dapat dipahami dan diteruskan pada keluarga dan kerabat siswa-dan siswi SDN 3 Sokong,” imbuhnya.
Anggota Pusat Pengendali Operasi Penaggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Lombok Utara Asdianto, dalam pemaparannya menerangkan bahwa Lombok Utara rawan terjadinya bencana alam, khususnya gempa bumi. Hal itu menurutnya dikarenakan posisi Lombok Utara diapik dua zona generator gempa.
“Dari Utara zona generator sesar aktif flores yang pada 2018 membuat Gempa terjadi disini. Sedang dari arah Selatan ada zona sapdaksi yang berpotensi gempa. Kegiatan ini penting demi mengurangi resiko bencana,” jelasnya dalam penyampaian materi penyuluhan.
Pemateri lainnya, Agus mengatakan bahwa, trauma gempa 2018 masih membayangi masyarakat. Karenanya lanjut dia, kegiatan penyuluhan dan simulasi itu penting, dalam rangka mengurangi resiko bencana alam yang potensial terjadi.
“Kegiatan mahasiswa KKN yang dilaksanakan di SDN 3 Sokong sesuai dengan Permendikbud No.39 Tahun 2019 yang salah satu poinnya mengatur Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan ini linier dengan tujuan SPAB. Siswa-siswi ini aset bangsa, yang harus dijaga dan dilindungi. Kegiatan ini baik untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran agar ketika terjadi bencana mereka siap dan tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Kepala Seksi Pencegahan BPBD ini.
Sementara Kepala Sekolah SDN 3 Sokong, I Gusty Ngurah Prayoga mengapresiasi dan berterimakasih pada mahasiswa yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. “Saya berharap kegiatan positif ini bisa diadakan secara berkelanjutan, mengingat sangat penting manfaatnya,” ujarnya.
Sebagai informasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN Unram ini disambut antusias 80 siswa SDN 3 Sengkol. (sm)