Kolaborasi Paguyuban Pekerisan Sasak NTB dan UMKM, Upaya Hidupkan Pasar Seni Sayang-Sayang

0
Ketua IHGMA NTB, Lalu Kusnawan

Mataram, Katada.id- Kondisi Pasar Seni Sayang-Sayang di Kota Mataram saat ini terbilang cukup memprihatinkan. Kondisi transaksi jual beli di sana terbilang sangat sepi, sejak pascagempa dan pandemic Covid-19 lalu.

Melihat kondisi tersebut, Paguyuban Pekerisan Sasak (Pasek) NTB tergerak membantu pelaku UMKM di Pasar Seni itu. Mereka berkolaborasi dengan art shop di Pasar Seni Sayang-Sayang untuk meramaikan kunjungan sekaligus penjualan.

“Kegiatan Sangkep Ageng ini merupakan rapat besar paguyuban Pekerisan se-Pulau Lombok bersama UMKM Pasar Seni, kita melakukan kolaborasi dengan UMKM art shop di sini,” ujar Ketua Paguyuban Keris Anjani Lalu Yopi Dian Sastra, Jumat (8/03/2024).

Dikatakannya, dalam kegiatan Sangkep Ageng ini mereka membahas program paguyuban. Salah satunya event tahunan masing-masing paguyuban yang bertujuan membantu UMKM nantinya.

“Harapannya, kita bisa saling bantu antara satu sama lain,” sambungnya.

Penggiat keris di NTB ini diakuinya tidak banyak, termasuk orang yang konsen di cagar budaya. Begitu juga dengan UMKM pekerisan, padahal usaha ini dinilai itu sangat strategis.

“Padahal UMKM pekerisan ini sudah ada sebelum UMKM sekarang ini ada, orang buat bilang keris, sarungnya, tatah logam, dan lainnya. Kami di sini merasa terpanggil, melalui komunitas menjaga eksistensi budaya keris sebagai cagar budaya dan keris bagi industri,” terangnya.

Ditambahkannya, melalui kolaborasi yang terjalin itu pihaknya berharap bisa mengangkat perekonomian pelaku usaha maupun perajin pekerisan nantinya. Pihaknya juga berharap pemerintah ikut terlibat nantinya menghidupkan UMKM di Pasar Seni Sayang-Sayang ke depannya.

Sementara itu, Humas Pasar Seni Sayang-Sayang H Ahmad Zulkarnaen mengatakan, kehadiran paguyuban pekerisan memberi dampak positif. Pasar Seni Sayang-Sayang saat ini mulai terlihat hidup kembali dan kunjungan perlahan mulai bertambah signifikan.

“Semenjak gempa dilanjutkan Covid sepertinya pasar Seni ini hidup segan mati tak mau. Hanya beberapa UKMM saja yang buka usahanya,” bebernya.

Berkat kehadiran paguyuban pekerisan ini, diakui Ahmad, pelaku UMKM Pasar Seni Sayang-Sayang mulai bergairah kembali. Pihaknya berharap kolaborasi paguyuban pekerisan dan UMKM Pasar Seni Sayang-Sayang ini terus berjalan baik ke depannya.

“Alhamdulillah mulai hidup Pasar Seni sekarang,” katanya.

Sementara IHGMA NTB Lalu Kusnawan mengatakan, dari segi pariwisata Pasar Seni Sayang-Sayang merupakan tempat yang strategis. Pihaknya ingin membangun atraksi wisata baru di NTB.

“Karena ini bisa dijadikan atraksi maupun destinasi,” ujarnya.

Melihat kondisi Pasar Seni Sayang-Sayang saat ini, pihaknya tergerak membangun event di depan Sangkep Ageng. Harapan ke depannya, itu bisa menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Mungkin perlu ada perbaikan, promosi dan segala macamnya, jadi semua stakeholder bertanggungjawab tidak hanya pelaku usaha saja,” sarannya.

Menurutnya, perlu ada tambahan tempat atraksi yang bisa menampilkan tidak hanya visual art shop, tapi juga seni budaya. Sebab menurutnya, heritage art culture merupakan wisata premium yang harus diangkat bersama-sama.

“Kenapa di sini, karena memang saya ingin membuat di sini embrio, membuat tumbuh UMKM maju maka efeknya semua kena,” pungkasnya. (Ham).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here