Lombok Utara, Katada.id – Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Lombok Utara (KLU) digelar Kamis ini (21/11). Persiapan pengamanan terjadinya bentrok, perjudian hingga money politik sudah dipetakan oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Sebab diketahui tiga hal tersebut rentan terjadi di Pilkades.
Kapolres Lombok Utara (Lotara), AKBP Herman Suriyono mengaku sudah mengantisipasi terjadi tiga hal tersebut. Untuk itu saat ini intelejen Polres Lotara sudah dikerahkan untuk mensurvei dan sudah di deteksi desa-desa yang menjadi titik kerawanan.
“Jadi saat ini kita sudah memetakan kerawanan yang akan muncul di pemilihan kepala desa serentak ini,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, yang menjadi kerawanan di Pilkades itu adalah perjudian, money politik dan bentrok. Namun khusus perjudian ini memang sudah dari awal dilakukan kegiatan pencegahan. Bahkan melalui rapat dan sosialiasi kaitanya Pilkades ini, pihkanya selalu menyampaikan agar Pilkades ini jangan dijadikan ajang untuk berjudi.
Menurutnya dalam rangka mensukseskan Pilkades ini, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu pihaknya bersinergi dengan TNI, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta pengawas lainya seperti media. Sebab itu, ia berharap kepada seluruh elemen masyarakat serta pengawas lainya yang ada masing-masing desa untuk ikut mengawas demi mengsukseskan pesta demokrasi ini. Ia menegaskan, jika menemukan terjadinya praktek money politik juga perjudian agar segera melaporkan ke Polisi. Hal ini bertujuan supaya pihaknya bisa menindaklanjuti sesuai aturan yang ada.
“Makanya harapan saya supaya pesta demokrasi yang akan dilaksanakan nanti bisa berjalan dengan baik. Dan masyarakat bisa melakukan pemilihan dengan tenang tanpa ada intimidasi dari pihak manapun,” tegasnya.
Ia juga beberkan, hari ini pihaknya sudah melakukan apel dengan TNI, Brimob dan Babinsa kaitanya pengawasan Pilkades ini. Bahkan ia sudah mengarahkan beberapa personil untuk langsung turun ke semua kantor desa yang melakukan pemilihan, guna melakukan pengawasan.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa pola pengamanan yang dilakukan itu berdasarkan tiga kategori. Yakni TPS yang tergolong rawan, tidak rawan dan sangat rawan. Ketiga kategori ini pihaknya sudah melakukan pencegahan terlebih dahulu. Hasil sudah ada beberapa desa yang menjadi atensi. Sedangkan untuk desa yang sangat rawan, pihaknya menaruh banyak personil untuk melakukan pengamanan. “Dan itu ada di Kecamatan Kayangan,”sambungnya.
Ia merincihkan, personil yang dikerahkan untuk pengamanan TPS di Pilkades ini ada sebanyak 218 orang. Sedangkan untuk yang berpatroli dengan skala jumlah yang besar, tentu dengan melibatkan Brimob satu peleton, Sabhara dari Polda NTB satu peleton. Intinya pengawasan ini tidak dilakukan pasca pemilihan saja. Tetapi pasca perhitungan suara, bahkan sampai pelantikan tetap akan dikawal. Intinya semua tahapan Pilkades pihaknya tetap mengawal demi suksesnya pesta demokrasi ini.
“Artinya kita all out untuk menjamin dan menjaga pesta demokrasi besok supaya sukses,” pungkasnya. (ham)