Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

WALHI Sebut Alih Fungsi Hutan Jadi Kebun Jagung Penyebab Banjir di Bima

×

WALHI Sebut Alih Fungsi Hutan Jadi Kebun Jagung Penyebab Banjir di Bima

Sebarkan artikel ini
Jembatan putus akibat banjir di Kabupaten Bima. (Foto: istimewa)

Mataram, katada.id – Ketua Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTB, Amri Nuryadin prihatin dengan bencana ekologis yang terjadi di Kabupaten Bima.

Amri mengatakan, ke depannya WALHI akan intens melakukan advokasi terkait bencana ekologi. “Program dan kampanye kami di 2025 ini, ke depannya WALHI akan intens mengadvokasi, terutama di wilayah Kabupaten Bima. Di mana marak terjadi bencana ekologi,” kata Amri saat konferensi pers di Lombok Plaza Mataram, Kamis, (27/2).

Example 300x600

Ia menjelaskan dugaan bencana ekologis di timur NTB itu karena pertanian monokultur yang membuat pengalihan fungsi hutan. “Bima kita tahu hari ini sudah dalam beberapa kali terjadi bencana ekologi oleh maraknya alih fungsi kawasan hutan,” jelas Amri.

Menurutnya, pengalihan fungsi hutan itu untuk ditanami pertanian monokultur berupa jagung. “Maraknya alih fungsi kawasan hutan, yaitu dengan tanam jagung, sehingga mengakibatkan bencana ekologi,” kata dia.

Selain itu, ia menjelaskan, keputusan mengadvokasi bencana ekologi di Kabupaten Bima itu berdasarkan keputusan Konsultasi Lingkungan Hidup (KLH) WALHI NTB yang diikuti oleh 32 Lembaga anggota di seluruh Nusa Tenggara Barat. “Kami merefleksi satu tahun program advokasi berjalan tahun 2024,” jelasnya.

Amri melanjutkan, pada kegiatan itu diputuskan beberapa rencana kegiatan advokasi tahun 2025 diantaranya. Yakni advokasi bencana ekologis Bima dan persoalan tambang yang merusak lingkungan di Nusa Tenggara Barat.

“Selain itu juga, tadi juga kami mengkampanyekan tentang moratorium izin usaha pertambangan di NTB,” kata Amri. (din)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *