Bima, katada.id- Jalan Provinsi, di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima telah rusak parah. Lubang-lubang jalan makin hari makin dangkal, pasca bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki Pemerintah.
Sebelumnya, Pemprov NTB melalui Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi (BPJP) wilayah Bima sempat memperbaiki ruas jalan secara sporadis. Namun karena kerusakan jalan ditaksir mencapai 4 km, perbaikan itu belum menjangkau 30 persen dari lubang jalan rusak itu.
Ironisnya tahun 2025 ini, anggaran perbaikan jalan provinsi untuk Kabupaten Bima dan Dompu nihil. Dari total Rp. 86,44 miliar yang dipersiapkan Pemprov NTB hanya dipusatkan di Sumbawa dan Lombok saja.
“Iya betul. Bima dan Dompu belum tersedia anggaran untuk perbaikan jalan tahun ini,” ujar Kabid Bina Marga PUPR NTB, Hj. Lies Nurkomalasari, saat dikonfirmasi, beberapa waktu lalu.
Eks Plt Kadis PUPR NTB menjelaskan, bahwa tahun ini Pemprov NTB memprioritaskan memperbaiki jalan dengan kerusakan parah. Meskipun demikian dia juga mengakui ada ruas jalan di Bima dan Dompu mengalami kerusakan parah.
“Skala prioritas kita, memperbaiki jalan yang rusak parah, seperti di Lunyuk (Sumbawa). Perbaikan jalan Bima dan Dompu akan diusulkan, tahun 2026. Kita siapkan DED (Detail Engineering Design) dulu,” bebernya.
Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan
Tak ingin menyerah terhadap ketimpangan anggaran, Warga Soromandi menggalang dana untuk perbaikan jalan rusak itu. Mereka kompak Gotong royong dengan peralatan ala kadarnya untuk “menambal” lubang-lubang jalan itu.
“Kita galang dana untuk perbaikan jalan. Warga Soromandi khususunya warga Desa Sai dan Desa Sampungu sangat antusias. Ada yang sumbang uang, transportasi, pasir, semen, dan kerikil,” ujar, inisiator gerakan Gotong royong, Sukirman, saat dikonfirmasi katada.id, Jum’at (27/6).
Menurut pemuda Sai itu yang mereka lakukan murni untuk meringankan beban warga. Pihaknya tidak sedang mengejar pujian atau sekedar cari nama.
“Ini murni dari nurani, tanpa embel-embel apapun. Kepentingan kami jalan ini untuk sementara bisa lebih aman di lalui warga,” ungkapnya.
Aktivis PMII itu menegaskan bahwa bersama sejumlah elemen muda dan warga sudah berhari-hari memperbaiki jalan itu. Gotong royong itu katanya akan terus berlanjut.
“Kami prihatin jalan ini rusak bertahun-tahun. Padahal jalan ini tumpuan berbagai aktifitas ekonomi warga. Ini motivasi kami perbaiki secara swadaya,” tegasnya.
Harap Nurani Pemerintah Terketuk
Pria yang akrab disapa Bang Suki itu lebih lanjut mengharapkan Pemerintah hadir.
“Kita berharap Gubernur NTB, Bupati Bima bahkan Presiden terketuk nuraninya untuk memperbaiki jalan ini. Semoga 2026 Pemprov betul-betul anggarkan dana untuk perbaiki jalan ini,” imbuhnya.
Disamping itu dia berharap segenap elemen masyarakat untuk terus membicarakan kerusakan jalan itu.
“Tugas kita kedepan memastikan bahwa jalan ini diperbaiki. Masyarakat harus terus mengawal pembahasan ini,” tutupnya. (sm)