Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Bawaslu Mataram Kumpulkan Tokoh dan Aktivis, Bahas Penguatan dan Strategi Pengawasan Pemilu 2029

×

Bawaslu Mataram Kumpulkan Tokoh dan Aktivis, Bahas Penguatan dan Strategi Pengawasan Pemilu 2029

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kota Mataram di Lombok Astoria.

Mataram, katada.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Mataram menggelar kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu (21 – 23/8), di Hotel Lombok Astoria. Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk menyusun langkah penguatan pengawasan Pemilu dan Pemilihan 2029.

Berbagai elemen masyarakat hadir. Mulai dari alumni pengawas adhoc, kader pengawas partisipatif, organisasi penyandang disabilitas, hingga perwakilan tokoh masyarakat. Semua berkumpul membahas arah baru pengawasan pemilu pasca-Pemilu dan Pemilihan 2024.

Example 300x600

Ketua Bawaslu Kota Mataram Muhammad Yusril menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan dalam menghadapi tantangan demokrasi ke depan. Salah satu isu utama yang disorot adalah pemisahan Pemilu nasional dan Pemilu lokal, sebagaimana diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kami membahas pendalaman terhadap beberapa keputusan pengambil kebijakan, khususnya mengenai efektivitas pelaksanaan pemisahan Pemilu di masa depan,” ujarnya.

Sejumlah narasumber kompeten dihadirkan. Nujum, Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, membuka diskusi dengan evaluasi penyelenggaraan Pemilu dan proyeksi penguatan demokrasi menjelang 2029.

Dr. Syafril, Tim Pemeriksa Daerah DKPP NTB, mengulas dampak putusan MK terhadap tata kelola pengawasan pemilu dan tantangan etik dalam penyelenggaraan.

Sementara itu, Dr. Muhammad Ahyar dari UNIQBA memaparkan strategi Bawaslu dalam memperkuat eksistensi kelembagaan di luar tahapan formal pemilu.

Abdullah Dahlan, mantan Ketua Bawaslu Jawa Barat, memberi gambaran konkret tentang langkah-langkah strategis dalam pengawasan partisipatif berbasis masyarakat.

Tak ketinggalan, Dr. Khairi Juanda dari UIN Mataram menekankan pentingnya membangun semangat pengawasan partisipatif sebagai pilar demokrasi ke depan.

Diskusi berlangsung dinamis. Para peserta memberikan masukan langsung, termasuk pengalaman di lapangan selama Pemilu 2024.

“Penguatan kelembagaan pengawasan menjadi kunci agar Pemilu dan Pemilihan 2029 bisa lebih berkualitas, transparan, dan partisipatif,” tandas Yusril. (*)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *