Mataram, katada.id – Menyikapi maraknya penyebaran berita bohong atau hoaks, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sativa Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram) menggelar seminar bertajuk “Generasi Z dan Jurnalistik Partisipatif: Antara Fakta, Opini, dan Hoaks” pada Senin (8/9).
Acara yang berlangsung di aula lantai III gedung A Fakultas Pertanian ini, dihadiri ratusan siswa SMU/SMK/MA se-Pulau Lombok serta perwakilan BEM Fakultas se-Unram.
Fahrul Mustofa, Sekretaris PWI NTB, hadir sebagai pembicara tunggal. Dalam paparannya, Fahrul mengungkapkan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang menunjukkan peningkatan 10 kali lipat konten hoaks jelang Pemilu 2024.
“Tingkat literasi digital masyarakat Indonesia di ASEAN hanya mencapai 62 persen, sementara rata-rata negara lain di ASEAN mencapai 70 persen,” jelasnya.
Data ini, kata Fahrul, sejalan dengan riset kolaboratif antara Deakin University Australia dan UGM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Generasi Z cenderung percaya pada sumber informasi yang otoritatif.
Namun, mereka juga menunjukkan kelemahan dalam membedakan fakta dan hoaks, terutama karena kebiasaan hanya membaca judul tanpa melakukan verifikasi.
Fahrul juga merujuk survei serupa dari Stanford University, yang menggambarkan bahwa Generasi Z bahkan tidak bisa membedakan antara iklan dan berita, serta fakta dan opini.
“Literasi digital adalah kemampuan kita untuk dapat mengolah, menganalisa, dan mencerna informasi secara kritis,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Fahrul mengajak para peserta untuk lebih berani menyikapi informasi hoaks dan propaganda.
Ia menekankan pentingnya meromantisasi budaya literasi, karena orang yang gemar membaca tidak akan mudah menghakimi dan mengambil kesimpulan.
“Mahasiswa dan Gen Z harus mulai berani melawan hoaks, dengan terlebih dahulu memeriksa kebenaran informasi melalui berbagai platform cek fakta,” pungkasnya.
Sementara itu, Mahardika Rizqi Himawan, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Faperta Unram, sangat mendukung kegiatan ini. Mengingat, Generasi Z adalah pihak yang paling rentan terpapar berita hoaks.
“Kami mendukung LPM selaku lembaga pers kampus untuk turut berperan mengedukasi mahasiswa NTB agar ke depannya, tidak ada lagi yang terpapar berita hoaks di Unram,” ungkapnya.













