Dompu, katada.id – Pemkab Dompu bersama Geopark Tambora menanam ribuan Mangrove, di Desa Pekat, Kabupaten Dompu, Senin (13/10). Aksi lingkungan itu digelar untuk memperingati Hari Pengurangan Resiko Bencana Internasional. Kegiatan itu mengusung tema “Bangun Ketangguhan Pesisir, Kurangi Risiko Bencana”.
Bupati Bambang Firdaus mengapresiasi Geopark Tambora atas inisiatif penyelenggaraan kegiatan yang menggabungkan edukasi, konservasi, dan mitigasi bencana. Menurutnya, mangrove berperan penting sebagai pelindung pesisir dari abrasi dan banjir rob, sekaligus menjaga ekosistem hayati.
“Penanaman mangrove seperti ini sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim dan ancaman abrasi. Satu pohon yang kita tanam akan memberi kehidupan bagi banyak makhluk. Apalagi jika kita menanam dalam jumlah besar, maka akan menyelamatkan rantai ekosistem,” ujarnya.
Politisi Gerindra itu menekankan bahwa kawasan pesisir Pekat memiliki potensi sebagai destinasi wisata bahari. Namun, katanya, penataan dan pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri tanpa dukungan masyarakat.
“Mari bersama membangun kehidupan sehari-hari dengan lingkungan yang asri, nyaman, dan damai dengan alam. Siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang merawatnya,” ajaknya.
Sementara itu, General Manager Geopark Tambora, Mahkdis Sary, M.Si menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari promosi kawasan Geopark, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga pusat konservasi dan edukasi kebencanaan.
“Geopark bukan hanya soal pariwisata, tapi juga konservasi dan pengurangan risiko bencana. Ini bagian dari tanggung jawab kami sebagai pengelola kawasan berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, sebagai langkah menjaga keberlanjutan kawasan Geopark Tambora.
Sebagai informasi, anggota DPRD Dompu dari Fraksi Gerindra, Kepala BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan dan Kelautan, Bappeda-Litbang, Camat Pekat, unsur TNI/Polri, komunitas pecinta lingkungan, hingga masyarakat setempat terlibat dalam kegiatan jaga lingkungan itu. (*)