Mataram, katada.id- Empat paket pekerjaan Bronjong di Distanbun Bima jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Bagaimana tidak, pekerjaan itu mengalami kekurangan volume secara total senilai Rp25,1 juta.
Hal itu terungkap Melalui laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK No. 152.A/LHP/XIX.MTR/05/2025 atas Laporan Keuangan Pemkab Bima Tahun 2024,
Ironisnya, temuan itu belum ditindak lanjut pihak dinas. Padahal ketentuan 60 hari untuk tindak lanjut temuan BPK itu telah terlampaui.
“Sedang dalam proses tindak lanjut,” kata Inspektur Inspektorat Kabupaten Bima, saat dikonfirmasi katada.id, belum lama ini.
Data yang diperoleh katada.id, nilai Rp25 juta bersumber dari total kekurangan volume 4 pekerjaan bronjong Distanbun. Diduga empat proyek itu merupakan program aspirasi atau Pokir DPRD. Dua dari empat Pekerjaan “penunjukan langsung” itu dikerjakan CV KSi.
Berikut rincian lengkapnya:
1. Pagar bronjong So Fo’o Bung Karno Desa Ncandi, penyedia CV KSa, kontrak Rp98,3 juta, kekurangan volume Rp6,49 juta.
2. Pagar bronjong Dusun Tolonggeru Desa Monggo, penyedia CV KSa, kontrak Rp98,3 juta, kekurangan volume Rp7,1 juta.
3. Pagar bronjong Desa Ncandi, penyedia CV Ha, kontrak Rp98,3 juta, kekurangan volume Rp6,07 juta.
4. Pagar bronjong Desa Kombo, penyedia CV Ksi, kontrak Rp98,2 juta, kekurangan volume Rp5,5 juta.
Sebagai informasi, selain 4 pekerjaan senilai Rp25,1 juta. Terdapat dua proyek lain pada Distanbun yang tidak ditindak lanjuti penyedia, yakni proyek Embun dan proyek Bangunan Nursery Perkebunan. Kedua proyek tersebut oleh PPK diberikan bayaran melebihi nilai kontrak. Imbasnya, ada kelebihan pembayaran senilai Rp,91,3 juta.
Itu artinya terdapat 6 pekerjaan di Distanbun yang tidak memenuhi rekomendasi BPK. Secara keseluruhan senilai Rp116,4 juta. (*)