Bima, katada.id – Anggota DPRD NTB, Muhammad Aminurlah berjanji akan membangun rumah singgah dan menyiapkan ambulas bagi warga Bima-Dompu yang berobat di Mataram.
Keseriusan legislator PAN dari Dapil VI (Bima, Kota Bima dan Dompu) ini disampaikan saat turun reses di sejumlah desa di Kecamatan Wawo, akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan yang dihadiri ratusan warga itu, Aji Maman menegaskan komitmennya untuk terus memperhatikan nasib rakyat, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
Dia mengaku prihatin terhadap kesulitan masyarakat Bima-Dompu, khususnya keluarga pasien yang dirujuk ke RSUP NTB di Kota Mataram. “Selama ini, keluarga pasien mengeluarkan biaya untuk sewa kos di Mataram,” katanya dihubungi, Senin (04/11).
Berangkat dari kondisi ini, politisi PAN ini berjanji akan membangun rumah singgah dan menyiapkan satu unit mobil ambulans untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Banyak keluarga pasien dari Bima dan Dompu yang kesulitan mencari tempat tinggal saat menunggu perawatan di RSUP Mataram,” jelasnya.
Karena itu, dia berinisiatif membangun rumah singgah agar keluarga pasien bisa tinggal dengan nyaman dan gratis. Mantan DPRD Kabupaten Bima tiga periode ini mengatakan, sebelum rumah singgah terealisasi, dirinya siap membantu masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal sementara di Mataram.
“Sebelum rumah singgah dibangun, kalau ada keluarga dari Bima yang dirujuk ke RSUP Mataram, kabari saja saya. Insya Allah saya bantu,” tegas mantan anggota DPRD Bima tiga periode ini.
Selain fokus pada kesehatan, Aji Maman juga menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan. Dia mengaku siap memberikan bantuan transportasi bagi mahasiswa asal Bima yang sedang menempuh pendidikan di Kota Mataram, terutama saat mereka hendak pulang kampung saat liburan.
Dalam kegiatan reses itu, masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi prioritas, antara lain perbaikan jalan kuburan (TPU), rabat jalan usaha tani, bantuan sarana olahraga, pengadaan benang tenun, sumur bor dalam, hingga revitalisasi rumah adat Uma Lengge. “Semua aspirasi ini akan saya perjuangkan melalui APBD NTB tahun 2026,” janji dia.
Di Kecamatan Wawo, H. Maman menyerap aspirasi masyarakat di delapan desa, yakni Desa Kambilo, Kombo, Raba, Tarwali, Maria, Maria Utara, Ntori, dan Pesa, dengan masing-masing membawa program prioritas pembangunan di bidang pertanian, pendidikan, dan keagamaan.
Selain di Kecamatan Wawo, Maman juga menggelar reses di Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, serta Desa Nangawera dan Wora, Kecamatan Wera. Setiap desa, kata dia, memiliki program prioritas yang tengah diperjuangkan.
Di Desa Talapiti, misalnya, masyarakat berharap adanya perbaikan aliran sungai yang kerap meluap saat musim hujan. Sementara di Nangawera dan Wora, warga mengusulkan penanganan sungai dan sejumlah infrastruktur dasar dengan alokasi anggaran bervariasi antara Rp 200 juta hingga Rp 600 juta per desa.
“Saya akan perjuangkan sekuat tenaga supaya aspirasi masyarakat ini benar-benar diwujudkan,” pungkasnya. (*)


									










