Bima, katada.id- Bupati Bima, Ady Mahyudi mengungkapkan momen emosional yang ia rasakan. saat menandatangani Hibah tanah dan aset untuk IAIN Bima.
Ia menyebut proses itu bukan sekedar administratif yang, melainkan peristiwa yang mengandung harapan besar masyarakat Bima.
Menurut politisi PAN itu, di balik satu tanda tangan tersimpan doa panjang ribuan keluarga di Bima. Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun menantikan kehadiran kampus negeri di tanah mereka sendiri.
“Ada getaran yang sulit saya bendung ketika menandatangani dokumen itu. Bukan karena tinta atau meja, tetapi karena harapan ribuan keluarga Bima yang menunggu hadirnya kampus IAIN,” ujarnya melalui akin facebook, Ady Mahyudi, Rabu sore (26/11).
Ia membayangkan bagaimana selama ini banyak anak muda Bima harus meninggalkan kampung halaman dan keluarga demi menempuh pendidikan tinggi di daerah lain. Hadirnya IAIN Bima Ia harapkan membuat generasi mendatang bisa belajar di tanah kelahirannya sendiri tanpa harus pergi jauh.
“Kelak, insyaAllah, mereka dapat menuntut ilmu di kampus yang berdiri di tanah yang diberkahi doa para orang tua yang setiap malam menyebut nama anaknya dalam sujud,” ungkapnya.
Abah Ady sapaan akrabnya, juga menyampaikan doa agar pendirian IAIN Bima menjadi jalan lahirnya generasi berilmu dan berakhlak yang membawa manfaat bagi daerah.
“Semoga langkah ini menjadi wasilah lahirnya generasi yang ilmunya menuntun, akhlaknya meneduhkan, dan baktinya mengangkat martabat Bima,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa proses hibah ini bukan sekadar menyerahkan aset, tetapi menanam harapan besar untuk masa depan daerah.
“Hari ini kita menanam harapan. Esok, insyaAllah kita akan melihat buahnya tumbuh menjadi masa depan yang lebih terang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Bupati Bima resmi menandatangani Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima aset dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Kegiatan itu berlangsung di Aula Pelantikan Kemenag RI, Rabu, (26/11). Aset yang diserahkan berupa lahan dan bangunan dengan total nilai lebih dari Rp20,5 miliar. (*)













