Lombok Utara, katada.id – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menegaskan Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan masih aman dikunjungi wisatawan. Tiga gili ini aman karena ketatnya pemeriksaan orang-orang yang keluar masuk dari kawasan wisata andalan Lombok Utara.
“Gili sekarang tetap baik, tetap bersih tidak ada yang terkena virus, justru lebih aman berada di gili daripada keluar,” ujar Gubernur saat mengunjungi Gili Trawangan, Rabu (18/3).
Ia menegaskan tidak benar tiga Gili itu lockdown, kabar-kabar di media sosial terkait hal itu berpengaruh terhadap wisatawan yang ada di tiga gili.
Gubernur menjelaskan keamanan dari virus Corona ini dapat terjamin karena wisatawan yang masuk ke gili hanya melalui jalur Pelabuhan Bangsal yang memiliki alat pemindai suhu tubuh untuk mendeteksi gejala Corona ini.
“Orang yang biasa datang ke gili baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara kita mulai menjaga-jaga dan selektif,” jelasnya.
Akses dari Bali ke Tiga Gili melalui jalur fastboat untuk sementara waktu ditutup. Namun bukan berarti aktivitas di Tiga Gili mati. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah Corona di NTB, mengingat di Bali sudah ada yang terpapar Corona. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak panik berlebihan agar aktivitas-aktivitas yang lain tidak terganggu.
“Mohon agar wabah ini tidak membuat kita panik, tidak membuat kita takut sehingga kehilangan akal sehat untuk yang lain-lain,” pintanya.
Bang Zul juga memberitahukan bahwa orang yang terkena virus Corona belum tentu akan sakit dan meninggal akibat virus tersebut. “Menteri luar negeri Brazil dan beberapa menteri di Monako misalnya terkena virus ini tapi tetap sehat, artinya belum pasti bahwa kena virus ini akan sakit apa lagi meninggal,” kata Bang Zul.
Bang Zul berpesan kepada masyarakat agar tidak perlu takut berlebihan terhadap virus ini. Ia menginstruksikan kepada masyarakat untuk tetap berolahraga, mengonsumsi makanan-makanan yang sehat agar tetap terjaga dari gejala wabah Corona ini.
Untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat dan wisatawan, pemerintah provinsi, Polda NTB bersama pemerintah kabupaten Lombok Utara, Polres Lombok Utara, BNPB, Dinas Kesehatan, KKP dan Dinas Pariwisata melakukan penyemprotan disinfektan pada beberapa titik di Gili Trawangan.
“Selama fastboat dari Bali disetop, kita melakukan langkah-langkah nyata seperti kebersihan, menjaga dan tempat-tempat yang rawan. Mudah-mudahan dengan upaya kita sekarang ini aktivitas dapat berjalan seperti biasa, normal, tapi kehati-hatian, kewaspadaan tetap kita lakukan,” tutupnya. (rif)