Bima, katada.id – GOR Rada Tumpu (Ratu) di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima dibiarkan menganggur. Padahal, GOR ini menghabiskan anggaran miliaran rupiah.
GOR ini awalnya dihajatkan untuk pusat latihan cabang olah raga futsal, bulu tangkis, volly ball dan kegiatan olahraga lain. Pada tahap awal, pembangunan sarana olah raga ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar.
Imam Mujahid, salah seorang warga Bolo menilai, pembangunan GOR Ratu itu hanya menghabiskan anggaran saja. Karena awalnya, GOR itu menjadi pusat latihan dan sarana olahraga bagi warga Kecamatan Bolo.
“Masyarakat harus menyerahkan Lapangan Kara di Desa Kananga untuk dibangunnya Paruga Nae Bolo. Karena dijanjikan dibangunnya GOR Ratu. Namun sampai sekarang apa yang dijanjikan itu belum terealisasi,” bebernya.
Karena, ia mendesak pemerintah untuk melanjutkan pembangunan GOR tersebut agar bisa dimanfaatkan dan dijadikan sebagai sarana olahraga seperti yang dijanjikan.
“Saya salah satu dari aktor penolakan dibangunnya Paruga Nae Bolo di Lapangan Kara. Karena dijanjikan dibangunnya sarana olahraga di lokasi Rada dan Tumpu, akhirnya kita ikhlaskan lapangan Kara dibangun Paruga Nae,” ungkapnya.
Saat ini gedung GOR itu dimanfaatkan warga untuk berlatih bulu tangkis. Di sisi lain, jaringan air yang ada dalam GOR tidak berfungsi. Sementara, di luar gedung, lapangan dimanfaatkan warga bermain bola plastik. (dae)