Mataram, katada.id – Rumah milik seorang pengusaha asal Bertais, Kecamatan Sandubaya diteror. Pengusaha berinisial HR itu mendapat kiriman paket berisikan tengkorak yang dikelilingi bercak darah.
Kiriman ini langsung dilaporkan ke Polresta Mataram. Petugas langsung turun melakukan penyelidikan. Indikasi awalnya, petugas menduga tindakan tersebut sebagai bentuk teror kepada pengusaha yang dikirimkan kepala tengkorak.
“Dugaan awal kami itu tindakan teror kepada yang bersangkutan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Mataram,AKP Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Jumat (12/6).
Kronologisnya, paket kepala tengkorak diterima hari Kamis (11/6) sekitar pukul 16.00 wita. Paket tersebut diikirimkan melalui jasa ojek online (ojol). Anehnya, alamat pengirim tidak tercantum di paket yang dikirimkan. Paket itu hanya mencantumkan nama dan alamat lengkap penerima.
“Karena tidak ada alamat pengirimnya dan paket yang dikirim sepeti tengkorak manusia. Kita menduga ini teror kepada penerima,” ungkapnya.
Awalnya, petugas menduga kepala tengkorak itu sebagai mainan. Untuk memastikannya, petugas membawa paket tersebut untuk diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Petugas masih menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik untuk memastikan paket kiriman itu memang benar kepala manusia atau tidak.
“Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik. Dia nanti yang memastikan apakah itu mainan atau benar tengkorak manusia,” tuturnya.
Selain dikelilingi bercak darah. Tengkorak kepala yang dikirimkan ditempelkan secarik kertas putih. Kertas tersebut bertuliskan bahasa Arab yang belum dipastikan artinya oleh penyidik. Tapi diduga bertuliskan tentang kematian. Cairan merah yang mirip darah yang mengelilingi kepala tengkorak juga belum dipastikan kebenarannya. ” Tentu nanti kami minta keterangan ahli tentang arti tulisan itu. Karena kami tidak bisa mengartikan,” bebernya.
Rangkaian penyelidikan terus dilakukan penyidik. Titik terang ingin diungkap untuk mengetahui dugaan teror tersebut. Penyidik juga berhasil menemukan ojol yang mengantarkan paket kiriman itu. Pemeriksaan pun dilakukan untuk meminta keterangan sebanyak-banyaknya.
“Sekarang masih kita periksa ojolnya. Banyak keterangan yang ingin kita dapatkan untuk membuat kasus ini terang benderang. Kita juga akan kembangkan kalau dapat keterangan baru,” kata Kadek.
Karena itu, polisi belum bisa menyimpulkan motif maupun siapa pengiriman paket berisi kepala tengkorak tersebut. ” Belum bisa kita simpulkan. Masih awal ini. Kita tunggu hasil pemeriksaan ahli dokter forensik dulu,” ungkap Kadek. (one)