Lombok Utara, katada.id – Meski di tengah pandemic covid-19, Lentera Aksara yang merupakan komunitas baca terus menggiatkan upaya untuk meningkatkan minat baca anak-anak di Kabupaten Lombok Utara. Upaya peningkatan minat literasi anak ini dilakukan dari satu kampung ke kampung yang lain.
“Jadi salah satu kegiatan kita itu melakukan mobile library, yaitu membawa buku-buku untuk adik-adik di kampung untuk baca agar minat baca sudah tertanam sejak dini,” ungkap Dewi selaku co-founder Lentera Aksara, Rabu (26/8).
Ia menyebut, kegiatan mobile library sudah lama dilakukan. “Jadi ini jauh sebelum covid-19, sudah dilakukan. Ketika covid-19 pun jalan dengan menerapkan protokol covid-19. Saya juga bagikan masker,” katanya.
Selain melakukan “mobile library” (perpustakaan keliling, red), ia mengatakan, Lentera Aksara juga membuka perpustakaan serta kelas Bahasa Inggris. “Jadi ini home based library yang juga buka kelas Bahasa Inggris gratis. Dan jauh sebelum lentera aksara berdiri, saya juga sudah ke kampung-kampung untuk memberikan kelas bahasa Inggris gratis,” kata dia.
Pembukaan kelas baca dan bahasa Inggris ini disampaikannya memiliki tantangan sendiri. Mengingat, stigma masyarakat masih memandang minat literasi itu tidak terlalu penting.
“Mereka juga selalu ngiranya ini itu bayar padahal gratis. Juga apalagi ditengah covid-19, mereka sampai ada yang melarang anaknya untuk ikut belajar,” keluhnya.
Ia menambahkan, dibukanya kelas Bahasa Inggris gratis sendiri dikarenakan ia menilai pemahaman dan keterampilan berbahasa Inggris harus sejak dini dikenalkan kepada generasi muda. Mengingat, bahasa Inggris menjadi bahasa nomor satu di dunia.
“Terutama di Lombok Utara, juga NTB ya, sektor utama kita adalah pariwisata. Jadi pengetahuan dan keterampilan atau skill berbahasa Inggris itu harus mulai dikuasai dari saat ini, karena itu yang dibutuhkan oleh daerah. Jadi dengan ini, saya ingin membantu anak-anak di sini juga daerah untuk memiliki skill yang dibutuhkan untuk membangun daerah kedepannya,” paparnya.
Sementara itu, sumber buku-buku yang dijadikan bahan bacaan anak-anak sendiri, dikatakan Dewi, didapatkan dari beberapa sumber. “Alhamdulillah perpusda Lombok Utara memberikan kita pinjaman buku, juga beberapa teman-teman juga menyumbangkan buku untuk adik-adik,” ungkapnya.
Selain menanamkam minat baca dan pengetahuan berbahasa, dikatakannya, Lentera Aksara juga memberikan pendidikan karakter serta pemahaman dalam upaya pelestarian budaya lokal.
“Jadi ini tidak hanya sekedar kelas baca juga kelas bahasa Inggris, tapi kami juga memberikan pendidikan karakter. Character building itu penting, dan itu terintegrasi saat kegiatan belajar. Bagaimana etika mereka ketika berjalan di saat orang lain duduk, meminjam barang, dan lainnya” jelas dia.
“Dan tidak hanya itu, pemahaman dan upaya untuk melestarikan budaya lokal juga diselipkan dalam kegiatan. Ketika mengajar, saya juga selipkan nyanyian serta permainan lokal khas kita (daerah),” imbuhnya.
Dengan dilakukannya kegiatan ini, kedepannya ia berharap, pemerintah derah memberikan dukungan agar komunitas Lentera Aksara ini dapat berkembang dan berkontribusi untuk membangun daerah.
“Jadi kami berharap, pemerintah maupun NGO, juga teman-teman di luar sana, memberikan support untuk Lentera baik dukungan moril maupun materil, untuk membantu sumber bacaan maupun media belajar untuk adik-adik,” harapnya. (rif)