Lombok Utara-Sejak pandemic covid-19 merebak Februari lalu, hingga saat ini Gili Tramena (Trawangan Meno dan Air) zero case. Artinya, kawasan wisata unggulan di Lombok Utara ini bebas dari kasus positif korona. Tak heran, ini menjadi modal percaya diri utama pengusaha pariwisata hingga Pemda mempromosikan pada wisatawan.
Hal ini telah dibuktikan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) dan BPPD NTB dalam kunjungan kesiapan Gili Tramena, Jumat (28/8). Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka menuturkan, ini merupakan kunjungan ketiga setelah Lombok Tengah dan Lombok Timur. Mereka datang untuk memastikan kesiapan seluruh destinasi wisata di NTB.
“Tentunya dengan mengedepankan protokol kesehatan,” ujar dia saat meninjau kesiapan Gili Air.
Kata dia, pihaknya bersama BPPD NTB ingin memastikan seluruh stakeholder satu bahasa dalam kesiapan pariwisata. Mulai dari pelaku usaha pariwisata hingga Pemda KLU sendiri. Sehingga untuk rebranding Gili Tramena bisa dilakukan ASITA dan BPPD NTB. Terlebih lagi di Gili bisa dikatakan zero case Covid-19.
“Sudah tugas kami menyampaikan ke dunia, Gili ini aman,” tegas dia.
Kesiapan tersebut, kata dia, juga dibarengi dengan edukasi pada warga lokal gili. Yakni suka tidak suka, mereka harus berdampingan dengan covid ini. Sebab itu, protokol kesehatan wajib dikedepankan.
“Lebih bagus mencegah ketimbang mengobati,” kata Umbu.
Di setiap hotel, bar dan restoran juga wajib menerapkan standas CHS (Clean, Health and Safety). Sehingga Pemda KLU perlu memberi atensi akan hal ini. Sebagai mitra dalam selling, pihaknya memerlukan kepastian jika Gili Tramena aman.
“Aman, Gili siap dikunjungi,” sambung dia.
“Kami akan share ini ke seluruh Indonesia bahkan luar negeri,” imbuh dia.
Kata dia, peninjauan tersebut juga bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan perekonomian masyarakat. Dunia luar perlu mengetahui jika Gili ini siap menerima wisatawan di era pandemi ini.
“Karena kalau industri pariwisata ini hidup, pasti semuanya(sektor,red) hidup,” jelas dia.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat ASITA juga akan melakukan Rakernas di Gili Tramena. Tentunya dengan standard protokol kesehatan. Ini menjadi sebuah bukti jika Gili Tramena aman dari pandemi, bahkan nol kasus.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia Mohamad Tahrir mengatakan, kondisi gili saat ini memang sepi. Namun dari segi kesiapan menerima tamu, hampir seluruh pemilik usaha sudah menyatakan kesiapan mereka.
“Ini yang akan kita bantu dengan promosi. Supaya banyak wisatawan datang ke sini. Mereka sudah siap akan itu,” aku dia.
Setelah melakukan inspeksi ke Gili Air, rombongan beralih ke Gili Trawangan. Rupanya di gili tersebut tengah berlangsung kegiatan promosi yang dilakukan BPPD KLU. Di kegiatan tersebut menyuguhkan talkshow perihal kondisi destinasi wisata di Lombok Utara. Menghadirkan TNGR, Polres Lotara, Disbudpar dan ASITA NTB sebagai narasumber, dan disiarkan secara live.
Kepala Disbudpar Lombok Utara Vidi Eka Kusuma mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan promosi yang dilakukan BPPD KLU. Disbudpar pun ingin ikut berpartisipasi, namun terkendala anggaran yang terpangkas akibat korona.
“Jadinya kami tidak bisa berbuat terlalu banyak,” aku dia.
Dirinya juga mengapresiasi inisiatif ASITA dan BPPD NTB untuk mempromosikan pariwisata Lombok Utara, khususnya Gili Tramena. Sinergitas antar stakeholder memang dibutuhkan di tengah pandemi ini.
“Bahkan promosi BPPD KLU saat ini cukup efektif,” kata dia.
Menurut Vidi, ada banyak masyarakat di luar sana rindu untuk berwisata. Salah satunya adalah rindu mendatangi Gili Trawangan. Promosi-promosi saat ini memang cara efektif menyampaikan pada mereka untuk memenuhi impian tersebut.
“Kita sampaikan Gili Tramena ini best choice mereka,” sambung dia.
Ia melanjutkan, Gili Tramena menjadi unggulan di Lombok Utara. Apalagi kondisinya yang masih nol kasus covid. Sehingga saat ini perlu diterapkan dengan disiplin soal protokol kesehatan agar mereka nyaman berwisata.
“Kita jamin Pariwasata di KLU Insya Allah aman dari Covid-19,” tandas dia.
“Kami juga menyambut baik rencana Rakernas ASITA di sini,” pungkas dia. (ham)