Lombok Utara, Katada.id-Kubu Paslon Nomor urut 1, H. Djohan Sjamsu, SH – Danny Karter Febrianto Ridawan, ST M.Eng., menjawab anggapan bahwa kubu nomor 1 dipermalukan terkait pertanyaan Merit Sistem di salah satu media lokal. Danny, selaku Calon Wakil yang menjawab pertanyaan dari calonn wakil nomor 2, H. Suardi, terkait istilah tersebut menegaskan telah menjawab Merit Sistem secara substantif. Pada debat, ia bahkan menjelaskan kepada mantan Sekda, bahwa reformasi birokrasi dalam wujud pergeseran ASN tidak terimplementasi dengan baik.
“Salah satu penopang tata keloa pemerintahan yang terbuka dan kompetitif adalah penempatan ASN. Dalam ASN itu ada istilah Merit Sistem. Coba kek jelasang kami tentang Merit Sistem dan aplikasinya, nah ketika epe jari Bupati atau Wakil Bupati? Bukankah ini pertanyaan Paslon nomor urut 2?,” kata Danny mengingat pertanyaan Suardi, Kamis (19/11) di Gangga.
Mendapat pertanyaan itu, Danny menjawab bahwa birokrasi adalah elemen penting berjalan baik atau tidaknya pelayanan, terciptanya pelayanan yang bersih dan efektif, serta bagaimana sistem ini dikelola dengan terbuka.
Danny bahkan menjawab tegas, pasangan JODA akan membuka akses sebesar-besarnya terhadap apa yang akan dilakukan JODA Akbar. Termasuk Setiap minggu, JODA akan berdiskusi dengan masyarakat sehingga masyarakat tahu pelayanan SKPD yang diberikan nantinya oleh orang yang tepat diposisinya.
Ia juga tidak lupa, bahwa Suardi berkelit dengan menanyakan kembali bahwa merit Sistem ini pertanyaan khusus.
“Merit Sistem inilah yang saya pertanyakan, apa sih aran Merit Sistem Niki? Kalau kaitan dengan pertanian dan lain-lain itu (umum, red). Itu ‘kan yang dikatakan Suardi,” ingatnya.
Terhadap debat Merit Sistem itu, Danny lantas menyarankan publik untuk memutar kembali isi video tanggapannya terkait Merit Sitem. Dimana pada sesi itu, ia menjawab apa definisi Merit Sistem. Pada konteks ini, ia menjawab Merit Sistem menurut ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan perundang-undangan. Salah satu penekanannya adalah, menempatkan ASN sesuai mekanisme , aturan, kemampuan, latar belakang pendidikan dan kompetensinya.
“Yang ditanyakan adalah definisi. Yang paling penting dari Merit Sistem adalah substansi dan implementasi. Itulah definisi, dan itu sudah saya jawab. Tetapi Paslon 2, justru hanya ingin tahu definisi dari istilah tersebut. Padahal substansi itu adalah definisinya,” cetusnya.
“Artinya, siapa yang tidak paham substansi? Saya atau Suardi? Buktinya penempatan ASN saat ini sudah disinggung oleh calon nomor 1 saat debat. Ada background guru yang duduk di Pariwisata, guru yang dipindah hanya dengan SPT. Kan itu beberapa contoh yang sudah ditanggapi Paslon,” tambahnya.
Danny secara justru secara gamblang mengakui justru pihaknya lah yang memenangkan debat. Terbukti, kubu paslon lawan tidak memaparkan visi misi dengan jelas, justru terlihat emosional ketika ditanya masalah kontrak politik.
“Pada Reformasi Birokrasi saya katakan, kekuatan birokrasi mempengaruhi kualitas pelayanan publik. Kita melihat banyak penempatan ASN tidak sesuai kemampuan dan latar belakang, serta banyak posisi yang kosong di sejumlah jabatan. Artinya ada kerangka kerja atau sistem birokrasi yang gagal,” cetusnya.
“Dan kondisi pemerintahan sekarang inilah yang tidak menggambarkan pelaksanaan Merit Sistem,” pungkasnya. (ham)