Mataram, katada.id – Komjen Listyo Sigit Prabowo telah resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke 25, Jum’at (22/1). Menyambut Kapolri yang baru, Pengurus DPP KNPI adakan syukuran dan do’a bersama dengan santri dan pemuda di aula DPD KNPI NTB, Sabtu (23/1).
Wakil Ketua DPP KNPI, Sulhan Muchlis mengatakan acara tersebut tujuannya untuk Kapolri Baru. Juga do’a bersama agar Indonesia bebas dari bencana dan Covid-19.
Pergantian kepemimpinan baru di institusi Polri. Pihaknya berharap pendekatan keamanan dari kepolisian agar lebih mengedepankan pendekatan humanis, profesional dan tindakan preventif dalam menghadapi Kamtibmas.
“Dengan pendekatan demikian menjadikan negeri ini, negeri yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur,” ucap Sulhan Muchlis kepada media ini.
Menurutnya Institusi Polri dibawa kepemimpinan Listyo Sigit harus memiliki konsep yang jauh lebih bagus dari sebelumnya. Visinya bisa terwujud dengan baik, tidak hanya bagus dikonsep, tetapi buruk dipraktek.
“Sudah tidak ada lagi hukum yang tumpul ke atas atau tajam ke bawah. Atau penerapan hukum yang diskiriminatif,” ucapnya.
Namun Sulhan meyakini program Listyo Sigit melalui fit and proper testnya. Dinilai tidak ada yang diragukan, gagasan presisinya sangat berpihak kepada masyarakat.
“Kita berharap kepada Kapolri yang baru ini bekerja lebih humanis, tidak represif dan menjadi penganyom yang baik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Sulhan mengharapkan setiap rekruitmen calon anggota Polri dari Bintara maupun Perwira bisa melibatkan banyak santri. Seperti di NTB memiliki banyak stok santri penghafal Al qur’an. Hal itu sejalan dengan gagasan yang disampai Kapolri sebelumnya, bahwa setiap penerimaan Perwira dan Bintara mewajibkan ada santri yang ditarik menjadi anggota Polri di setiap angkatan.
Sementara di NTB belum maksimal menyambut itu, Polda mesti lakukan sosialisasi dipesantren menyampaikan maklumat Kapolri. Asumsinya di kalangan pesantren-pesantren tidak banyak mengupdate informasinya. Ditambah lagi di NTB lumbungnya santri, untuk kedepanya Polda NTB bisa mempermudah jalur masuknya. Komitmen KNPI berharap ada MOU dengan Polri membangun sinergitas bersama.
“Kita melihat ada anggota Polri berlatar belakang santri, secara agamais bisa menjadi juru dakwah mungkin di masyarakat,” pintanya.
Sisi lain, Sulhan Muchlis mengajak para santri mendoakan Bangsa Indonesia dijauhkan dari musibah dan bencana. Seperti gempa bumi, banjir bandang, dan letusan gunung berapi.
“Semoga do’a dan niat yang tulus dari adek pesantren ini dapat menbawa kebaikan Indonesia dari bencana,” ucapnya.
Sementara, Dir Intelkam Polda NTB, Kombes Pol Sutrisno mengapresiasi syukuran dan do’a bersama yang dilakukan KNPI. Pihaknya lebih fokus mengajak pemuda, santri serta seluruh elemen masyarakat NTB bisa menjadi garda terdepan melawan penyebaran Covid-19. Hal sederhana bisa dilakukan tidak berkerumun dan tetap mengikuti protokol kesehatan (Prokes) yang tetapkan Satgas Covid-19.
Indonesia termasuk negara dengan angka perkembangan virus corona cukup tinggi. Catatan terkini di NTB juga termasuk daerah yang mengkhawatirkan. Seperti di Sumbawa masih berstatus zona merah, Lombok bersatus orange.
“Bahwa penanganan Covid ini tidak bisa sendiri dilakukan pemerintah, membutuhkan kerja sama semua pihak,” kata dia.
Hadirnya program vaksinasi pemerintah. Masyarakat baik itu para santri maupun pemuda bisa menerima dan mau di vaksin. Berharap tidak fobia dengan adanya berita hoax yang menyebarkan ketakutan bahwa vaksin itu mengkhawatirkan.
“Kita tidak perlu khawatir dan takut dengan program vaksinasi Pemerintah. Ini demi kepentingan kita agar Covid-19 ini segera berakhir,” pungkasnya. (rif)