Katada

Aduh, Orang Meninggal di NTB Masuk Calon Penerima Bantuan Covid-19

Warga di Lombok Barat saat menerima penyaluran JPS Mantap.

Lombok Barat, katada.id-Data penerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) covid-19 masih ditemukan nama dobel. Parahnya lagi, ada juga calon penerima yang sudah meninggal dunia.

Seperti di Lombok Barat, NTB. Sabtu (9/5), pemda mendistribusikan JPS Lombok Barat Mantap di tiga desa yaitu Desa Kediri Selatan, Desa Rumak, dan Desa Banyumulek.

Dalam pendistribusiannya ditemukan sejumlah Kendala. Nama yang dobel dan orang sudah meninggal tapi tercatat sebagai penerima. Ini menjadi salah satu hambatan dalam pendataannya, seperti yang dialami Desa Kediri Selatan.

“Caranya kita buatkan dulu berita acara, kemudian yang dobel kita carikan pengganti, yang meninggal kita pakai ahli warisnya. Bagi yang sudah terdaftar tapi sudah ada namanya di bantuan lain kita ganti dengan yang belum dapat. Kita dahulukan yang dekat dengan penerima secara musyawarah desa,” kata Edi Erwansyah, Kepala Desa Kediri Selatan.

Desa Kediri Selatan memiliki 1.881 kepala keluarga (KK) namun JPS hanya bisa menyisir 318 KK. Selain JPS Mantap, BPNT dan PKH sudah bisa mengcover 640 KK. Ada juga dari NTB Gemilang bisa menyisir 24 KK dan dari kemensos sudah menyisir 119 KK. Sehingga secara total 1.024 KK sudah akan mendapat bantuan.

Untuk masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sama sekali dan dalam kondisi layak menerima akan dipakai dana desa yang diharapkan bisa menyisir 240 KK. Orang kaya, PNS, dan lainnya yang tidak terdampak parah Covid-19 secara ekonomi, kata Edi, tidak akan mendapat bantuan.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan PLN yang siap membantu. Demikian juga dengan karang taruna yang mempunyai kegiatan di bulan suci Ramadhan akan dialihkan ke kegiatan sosial seperti bansos.

“Jika masih ada yang belum tersasar kami siap bersurat ke bupati untuk memperbolehkan kami menggunakan dana desa untuk menyasar lagi sisanya supaya tidak tersisa. Mengingat warga kami banyak yang mata pencariannya sebagai pedagang keluar daerah, seperti Sumbawa, Bima, Dompu, Flores yang sampai saat ini mereka belum bisa berjualan lagi karena akses keluar daerah ditutup,” ungkap Edi.

Ia menegaskan, pihaknya akan berusaha agar bisa menyasar semua warganya yang terdampak Covid-19. (rif)

Exit mobile version