BIMA-Seorang perawat Rumah Sakit Umum (RSU) Sondosia Bima Erma Sulistia Ningsih memenuhi panggilan Dinas Kesehatan (Dikes) Bima, Kamis (25/7). Ia dimintai klarifikasi terkait postingannya melalui akun facebook yang diduga menghina etnis Donggo.
Erma datang mengenakam baju seragam putih-putih, khas pakaian perawat. Ia ditemani ayahnya saat menghadap Sekertaris Dikes Bima Sufaidin.
Di situ, air mata Erma menetes membasahi pipinya. Ia mengaku khilaf. Menyesali perbuatannya. Meminta maaf setulus-tulusnya. “Sudah kami panggil untuk klarifikasi tadi,” aku Sufaidin.
Tangisan Erma mewarnai permohonan kepada warga etnis Donggo. Ia tidak menduga bila postingannya menghina etnis Donggo. “Tadi dia minta maaf setulus-tulusnya,” terangnya.
Sufaidin menambahkan, Erma datang ditemani orang tuanya. Ia akan membuat pernyataan permohonan maaf tertulis. “Dia menyesali perbuatannya. Orang tuanya juga minta maaf,” tambahnya.
Sebagai informasi, seorang pegawai Pemda Bima ini diduga menghina etnis Donggo. Perempuan berjilbab yang disebut-sebut bekerja di RSU Sondosia Bima itu memosting status bernada rasis via akun facebook Erma Sulistia Ningsih.
Ia menulis status berisi ’Dou donggo pama mpa’a tunti dei status fb eeeeeeeeee, na hari kuba l*ko’. Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti ’Orang Donggo saja yang tulis di status facebook, diketawain sama anj*ng’. (sm)