Katada

Anding Dilantik Jadi Sekda Definitif, 103 Pejabat KLU Dimutasi

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu (kiri) usai melantik Sekda KLU, Anding Duwi Cahyadi (kanan) tengah mendatangani SK pengangkatan, Rabu (26/10)

Lombok Utara, Katada.id – Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu melantik Anding Duwi Cahyadi sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif, di aula RSUD KLU, Rabu (26/10). Bersamaan dengan itu, sebanyak 103 pejabat KLU juga dimutasi.

Pelantikan ini juga dihadiri Wakil Ketua I DPRD Burhanudin M Nur, Asisten I Setda KLU Raden Nurjati, Kepala BKPSDM KLU Tri Dharma Sudiana dan Wakapolres Lotara Kompol Samnurdin. Pelantikan Sekda definitif dan mutasi ratusan pejabat ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati nomor: 255/1000/ BKPSDM/2022.

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengatakan, kebijakan mutasi yang dilakukan telah melalui proses dan penilaian. Pejabat yang saat ini mendapatkan promosi jabatan telah disesuaikan dengan penilaian kinerja.

“Yang sudah ditempatkan dijabatan baru, untuk bergegas bekerja,” ujarnya.

Dikatakannya, mutasi merupakan suatu hal yang biasa dalam organisasi termasuk di pemerintahan. Menurutnya, hal itu sebagai tindak lanjut dari evaluasi kinerja dikarenakan jabatan adalah amanah.

“Sumpah dan jabatan ini diambil setelah proses panjang aspek kerja, kualifikasi dan aspek penting lainnya seperti integritas dan moralitas,” sambungnya.

Dalam membangun daerah dibutuhkan semangat dan spirit yang kuat. Hal itu tentunya didasari atas disiplin kerja, integritas, dan membangun soliditas sehingga pelayanan dapat tercapai sesuai harapan.

Pada tahun ini, KLU mendapatkan cukup banyak penghargaan. Seperti penghargaan dari lembaga keuangan negara dimana KLU mewakili Indonesia Tengah. Kemudian penghargaan kepegawaian negara kategori terbaik manajemen ASN.

“Selanjutnya mendapat pelakat penghargaan dari Kanwil Kementerian Keuangan NTB kategori pengelolaan dan realsiasi DAK tercepat,” bebernya.

Di tengah kondisi gejolak negara saat ini, dinilai Djohan membuat tantangan ke depannya semakin berat. Sebab kondisi tersebut juga berdampak pada situasi pembangunan di daerah yang dipimpinnya saat ini.

Tantangan tersebut meliputi laju inflasi yang terus menunjukkan tren kenaikan. Hal tersebut berimbas pada keuangan negara dan efek terhadap angka kemiskinan, stunting dan status daerah tertinggal.

“Kemiskinan kita saat ini diangka 27 persen diikuti dengan kasus Stunting yang pula tinggi, termasuk kita merupakan daerah tertinggal yang suatu- satunya ada di NTB,” jelasnya.

“Saya berharap kepada saudara yang baru dilantik untuk fokus dalam mengatasi persoalan tersebut, lakukan terobosan yang cepat untuk memprogramkannya,” tegasnya.

Politisi PKB ini juga menyinggung penataan infrastruktur kota Tanjung sebagai etalase wajah daerah. Hal ini  telah mulai menunjukkan progres yang baik. Sedangkan untuk percepatan jalan lingkar Utara (jalinkra), dirinya telah beberapa kali dirinya ke pemerintah pusat untuk melobi hal itu.

“Saya minta kepada kita semua untuk menemukan formulasi menemukan solusi annggaran ke pusat. Mudahan di tahun depan bisa dilaksanakan pembangunannya,” katanya.

Ditambahkan Djohan, PR utama Pemda saat ini adalah percepatan penyelesaian ribuan sisa RTG.  Termasuk juga infrastruktur kantor pemerintah yang turut ambruk ketika gempa tiga tahun silam.

Selain itu, mengingat tahun depan telah memasuki tahun politik, maka perhatian pembangunan akan mengalami pergeseran.

“Pemda akan terus mengevaluasi kinerja semua jajaran untuk memperkaya jenjang wewenang sebagai pejabat negara,” tandasnya.

Sementara itu kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Tri Dharma Sudiana mengatakan, ada 103 pejabat yang dimutasi. Rinciannya yakni, 77 pejabat eselon III dan IV, dan 4 orang pada jabatan administrator dan jabatan pengawas. Sementara  22 lorang lainnya merupakan pejabat fungsional pada lingkup pemerintah daerah.

“Totalnya 103 orang satu pada jabatan tinggi Pratama yaitu sekda, mutasi kali ini karena banyak pejabat kita yang pensiun dan lowong jabatan,” jelasnya.

Banyaknya jabatan yang lowong diklaim  berdampak pada efektivitas pelayanan. Sehingga perlu dilakukan pengisian segera melalui mutasi. Sementara saat ini tercatat sejumlah jabatan eselon II yang belum terisi.

“Kepala dan Sekretaris Dinas Perindagkop, Asisten III usai ditinggalkan Anding, Dinas Perpusarsip dan staf ahli, totalnya kurang lebih 6 jabatan,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version