
Lombok Utara, Katada.id- PDAM Amerta Dayan Gunung mulai melakukan pergeseran pipa di sejumlah titik jalan utama di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pemindahan tersebut dilakukan lantaran adanya pelebaran jalan yang berpengaruh pada utilitas PDAM.
Sebab itu, PDAM mengimbau warga terdampak untuk menampung air untuk sementara waktu. Hal tersebut sebagai antisipasi gangguan distribusi air yang diperkirakan akan menimpa sejumlah kecamatan. Yakni Kecamatan Tanjung, Pemenang, Kayangan dan Bayan.
“Pelebaran jalan ini, ruas jalan utama akan diubah dan berpengaruh pada utilitas kami, yakni perpipaan di sepanjang jalan ini,” ujar Direktur Utama PDAM Amerta Dayan Gunung Firmansyah, Jum’at (19/5).
Dikatakannya, PDAM telah berkoordinasi dengan Balai Jalan terkait teknis sebagai antisipasi. Hal ini lantaran pelebaran jalan utama ini berdampak pada pipa yang merupakan jaringan distribusi utama. Seperti di Tanjung, merupakan jaringan distribusi utama untuk melayani Kecamatan Tanjung, Kecamatan Pemenang, hingga Gili Air.
“Kemarin memang kita sudah sepakati, ketika pengerjaan sudah dimulai, maka yang memiliki utilitas sepanjangan jalan harus mendampinginya,” bebernya.
“Karena bagaimana pun air ini kita harus usahakan tetap jalan,” imbuhnya.
Penggalian pipa jaringan tersebut sudah mulai dilakukan, dan rencananya akan digeser. Namun mengenai kapan pergeseran tersebut, Firman mengaku belum mengetahui pasti. Rencananya akan disesuaikan dengan jadwal pengerjaan pelebaran jalan tersebut.
“Sistemnya nanti apakah airnya itu dimatikan atau tidak, itu nanti teknisnya di lapangan,” sambungnya.
Untuk Kecamatan Kayangan, pemindahan pipa jaringan dilakukan lebih cepat. Pihaknya melakukan pergeseran sejak Rabu lalu (17/5) lantaran penggalian pipanya sudah mulai dilakukan.
“Pengerjaan jalan ini kan ada 17 segmen. Satu paketnya ada sampai 9 segmen,” katanya.
Sementara di Jembatan Sokong dan sepanjang jalan jalur dua nantinya itu akan segera dilakukan penggalian. Pihak balai jalan nasional saat ini baru melakukan perataan jalan. Sejauh ini baru pipa kecil yang ke rumah warga saja yang terdampak, namun langsung diperbaiki.
Dibeberkan Firman, kerusakan jaringan air ketika ada pelebaran jalan sudah pasti ada. Namun hal terpenting saat ini adalah upaya memaksimalkan agar proses pergeseran tidak berlangsung lama. Mengingat proses pelebaran jalan sudah dimulai, PDAM juga menurunkan timnya untuk melakukan pemindahan pipa.
“Karena di dua sisi jalan ini pipa distribusi utama kita,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pemindahan pipa ini dilakukan bersamaan dengan pelebaran jalan. Hal tersebut tentunya akan sedikit menyulitkan tim PDAM di lapangan. Sebab itu, pihaknya kembali menambah jumlah tim penggalian pipa tersebut.
“Makanya pas ada galian itu harus koordinasi sama kita, tapi Alhamdulillah selama ini masih bagus koordinasinya,” jelas Firman.
Pihaknya juga membuatkan pengumuman untuk pelanggan mengenai potensi gangguan distribusi air sewaktu-waktu. Pihaknya mengimbau agar menampung air hingga proses pergeseran selesai, dan distribusi berjalan normal kembali.
“Pipa yang di Kayangan itu sepanjang 400 meter yang digeser. Kami usahakan supaya tidak mati airnya. Tapi kalau memang harus dimatikan, mau tidak mau,” terangnya.
Sementara untuk di Kecamatan Bayan, pergeseran pipa belum dilakukan. Hal itu lantaran pelebaran jalan diklaimnya belum berdampak pada pipa PDAM. Di kawasan tersebut, pelebaran jalannya tidak dilakukan bersamaan seperti Tanjung dan Kayangan.
“Karena kalau berbarengan kiri kanan, maka akan mati total airnya nanti, bahaya itu,” tegasnya.
“Semua kecamatan sudah standby (tim PDAM, Red) koordinasi teman-teman pengerjaan jalan ini bagus, masih enak karena masih yang sedikit itu dikerjakan,” tandasnya.
Sementara itu, Manager Teknis PDAM KLU H Muzakkir mengatakan, untuk pelebaran jalan di Kecamatan Tanjung saat ini masih proses perataan tanah. Hal ini lantaran masih banyak toko yang belum membongkar lahannya yang dibebaskan Pemda KLU sebelumnya.
“Makanya kemarin kita pantau hanya pipa ke rumah saja yang kena dan itu langsung kita atasi. Pipa besar belum ada yang terdampak,” bebernya.
Sedangkan untuk di Kecamatan Kayangan, Muzakkir mengaku sedang proses pergeseran pipa. Di kawasan tersebut tidak terdapat bangunan apapun, sehingga pergeseran dapat dilakukan tanpa kendala. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan kontraktor pengerjaan terkait pergeseran itu.
“Pipa ini kami pindah, yang penting tidak kena aspal, jadi harus di pinggir. Memang ada pipa lama juga di sana karena akan diganti, tapi tidak kita geser,” pungkasnya.
Menambahkan, Asisten Manager Transmisi dan Distribusi PDAM Sakaki mengatakan, rencana penindakan di Tanjung masih belum final. Apakah itu akan digeser atau lainnya. Hingga Kamis, baru dilakukan proses pembersihan lokasi kerja saja.
“Hanya beberapa pipa saja yang kena itu langsung kita perbaiki,” katanya. (ham)