Mataram, Katada.id – Direktur Rumah Umum Sakit Provinsi (RSUD) NTB dr. Lalu Hamzih Fikri menyikapi beredarnya kabar virus Corona telah masuk NTB. Ia membenarkan adanya balita asal Cina yang dirawat di rumah sakit.
Balitas berinisia WX berusia 1,5 tahun itu berasal dari Provinsi Hainan, Cina. “Memang betul saat ini kita sedang merawat dan memeriksa WNA asal Cina. Sementara hasilnya pemeriksaan medis lebih kepada bakteri bukan virus corona,” katanya kepada wartawan saat jumpa pers, Selasa (28/1).
Meski demikian, penanganan medis terhadap WNA asal Cina itu tetap dilakukan. Saat ini yang bersangkutan masih diinapkan di ruang isolasi.
Ia tetap meminta masyarakat tetap mewaspadai virus corona. Jika ada yang tanda-tanda yang diawali gejala flu yang berlebihan itu, ia menyarankan agar disegera dicek dan datangi rumah Sakit terdekat.
“Atau mungkin antisipasi awalnya berkaitan dengan penanganan medisnya harus menggunakan masker. Kemudian mencuci tangan dengan standar WHO,” ingatnya.
Kasi Pengendelain Karantina dan Survenlen Epidwinologi (PKSE) Ditjen Kementrian Kesehatan RI, Ali Sukmajaya, mengatakan di beberapa pintu jalur masuknya pengunjung wisata dari luar negeri lebih khusus Cina. Penjagaannya diperketat dengan pengecekan kondisi kesehatan mereka. Seperti di bandara, pelabuhan dan terminal. Di tempat tersebut telah disiapkan alat pendenteksi di setiap pintu masuk dan keluar.
“Di bandara dan pelabuhan dan titik strategis lainnya kita telah siapkan langkah antisipasinya. Di NTB ada sembilan titik strategis wilayah kerja kita. Misal di tempat wisata, kita saat ini sedang proses pemasangan alat pendeteksi,” ucapnya.
Sekda NTB, H. Lalu Gita Ariyadi mengatakan bahwa penjelasan secara medis sudah jelas belum bisa dipastikan itu gejala virus Corona. “Belum bisa kita justifikasi terhadap warga Cina yang diperiksa di RSUP itu virus Corona apa tidak. Kita tunggu seperti apa finalnya dari hasil proses penanganan tenaga medis,” kata Sekda NTB.
Ia meminta tidak panik dengan isu yang ada. Karena itu, sekda mengimbau bagi warga NTB yang memiliki rencana keluar negeri agar tidak gegabah mengambil keputusan berangkat. Juga dicek bagaimana kondisi negara tujuan yang didatangi. Apakah di Negara tujuan aman untuk dari menjalarnya virus corona.
“Jangan karena gagah-gagahan. Lalu kita paksakan diri untu keluar Negeri. Ditahan dulu. Lihat dulu kondisinya,” pintanya.
Sementara bagi mahasiwa dan mahasiswi NTB yang diketahui kuliah diluar Negeri, terutama yang sekolah di Cina. Sejauh ini belum ada yang dilaporkan terjangkit virus corona.
“Kita masih monitor para mahasiswa dan mahasiswi di China. Terlebih di Wuhan sebagai sumber datangnya Virus Corona,” pungkasnya. (rif)