Mataram, katada.id – Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya mendorong pengembangan kawasan agroindustri dan pengembangan IKM, melalui program industrialisasi yang telah disahkannya dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Pembangunan Industri NTB pada tahun 2020.
Kehadiran Science, Tehnology, dan Industrial Park (STIPark) NTB diharapkan mampu menjadi sarana bagi masyarakat untuk berkreasi dan menghadirkan inovasi, melalui program inkubasi di STIPark yang bertujuan mendidik, membentuk dan menginspirasi para generasi muda untuk menjadi pengusaha.
Kepala UPTD STIPark Provinsi NTB, Roni Yuhaeri, A. Pi., M.Pi., mengungkapkan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang sudah disiapkan oleh pemerintah.
Terdapat empat komponen yang ada di STiPark yang saling berkaitan, yakni akademisi, dunia usaha atau industri, pemerintah yang membuat regulasi dan masyarakat atau komunitas.
“Diharapkan infrastruktur yang ada di STIP, walau belum sempurna, diharapkan kita sudah memulainya sebagai ajang untuk bertukar pikiran,” kata Roni pada acara Bincang Gemilang edisi kedua, Jumat (28/5) di Kantor Diskominfotik Provinsi NTB.
Dengan adanya sentuhan teknologi terutama dimulai dari permesinan, Roni yakin produktifitas pengolahan dari berbagai potensi yang ada dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan nilai ekonomi produk yang dihasilkan masyarakat.
“Banyaknya IKM yang masih menggunakan alat manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun apabila sudah mengunalan teknologi maka berbagai produk dapat dengan mudah diselesaikan dalam proses pengolahan maupun pengemasan,” pungkas Kepala STIPark NTB ini.
Turut hadir pada acara Bincang Gemilang ini Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Dr. Najamuddin Amy, beberapa narasumber dari IKM seperti Iwin Insani IKM dengan produk kecantikannya, Abdul Hadi IKM dengan produk gula aren dan Agus Suhaeri manajer dari biskuit naico. (red)