Katada

Bantu Korban Gempa, PT Lautan Luas dan YHHI Bangun TK Mandiri di Medana

PT Lautan Luas dan Yayasan Happy Hearts Indonesia berfoto bersama dengan kepala sekolah, guru dan siswa TK Mandiri Medana, Kamis (5/9).

LOMBOK UTARA-Pascagempa tahun lalu, banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Berbagai bantuan datang untuk membangun kembali sekolah-sekolah tersebut. Seperti yang dilakukan PT Lautan Luas dan Yayasan Happy Hearts Indonesia (YHHI) di Dusun Teluk Dalam Krem, Desa Medana, Kecamatan Tanjung.

Head Government Relations and Asset Management PT Lautan Luas Tbk memiliki ada empat pilar utama yang menjadi tanggung jawab social perusahaan. Yakni Empowering Communities, Educations, Livelihood Development serta Other Social Activities.

Dibidang edukasi, pihaknya fokus pada pembangunan sekolah dan beasiswa. Salah satu bentuk CSR yang dilakukan yakni pembangunan dan renovasi sekolah di Lombok. Tepatnya TK Mandiri Medana di Dusun Teluk Dalam Krem Desa Medana Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

“Karena PT Lautan Luas memahami kebutuhan warga setempat pascagempa. Sehingga kami menggandeng Happy Hearts Indonesia dalam implementasi CSR kami,” ungkap Head of Government Relations and Asset Management PT Lautan Luas TBK, Ridwan Adipoetra, usai peresmian bantuan TK Mandiri Medana, Kamis (5/9).

Dirinya berharap, bantuan ini akan menunjang kebutuhan anak-anak dalam menjalankan aktivitas belajar. Terutama pascagempa yang membuat sekolah mereka terdampak. Dengan menjalankan program tanggung jawab social berkesinambungan, PT Lautan Luas berharap agar masyarakat dapat manfaatnya.“Guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” sambungnya.

Sementara itu Director Yayasan Happy Hearts Indonesia Lusman Yunarto mengatakan, pihaknya memang bergerak dibidang pendidikan. Pihaknya melihat terlebih dahulu sekolah yang sudah memiliki izin dan layak dibantu. Sudah sebanyak 167 sekolah yang sudah terbangun se Indonesia.

“Dan banyak di Pulau Jawa. Karena memang bagi semua perusahaan yang bekerjasama dengan kami dalam bentuk CSR, “ ujarnya.

Dari Happy Hearts sendiri, kata Yunarto, sudah banyak melakukan survei. Pihaknya melihat pada kebutuhan di kawasan tersebut. Misalnya seperti ada bencana ini, setelah ada assessment, pihaknya akan bangun ulang 10 sekolah yang terdampak. Namun yang sudah terbangun saat ini baru sebanyak 6 sekolah saja.

Pembangunan ulang sekolah ini jenisnya sama semua, dengan dua kelas dan penampungan air bersih. Pihaknya juga menargetkan di 2020 mendatang sudah bisa rampung semuanya. Struktur bangunannyapun bersifat permanen dan tahan gempa dan tidak akan kena banjir. Dindingnya dari tembok, serta ada meja dan bangku, fasilitas taman bermain serta dilukiskan mural supaya siswa senang.

“Dan dengan demikian anak-anak ini bisa bermimpi kedepannya maunya seperti apa, “ katanya.

Terpisah, Sekretaris Desa Medana Agus Susanto mengapresiasi adanya bantuan tersebut. Terlebih pascagempa lalu sangat membutuhkan bangunan sekolah PAUD dan TK untuk anak-anak. Sebab yang dimiliki sebelumnya sudah hancur karena gempa dan tidak bisa ditempati lagi.

“Di sana sudah tidak layak makanya kita tidak berani membangun tempat belajar mereka disana. Terlebih lagi lokasinya merupakan jalur utama bagi lalu lintas, tidak bagus untuk proses belajar mengajar,” jelasnya.

Pada awalnya ketika datang bantuan donatur ini, pihaknya sempat terganjal persoalan tanah. Sementara tanah yang di depan jalan raya itu sudah diminta Pemda untuk dibangunkan Pustu. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya pihaknya bersurat ke Bupati. Akhirnya Bupati memberikan ijin untuk digunakan lahan tersebut.

“Kita minta guna hak pakai lahannya itu kurang lebih 42 are. Berdasarkan perjanjian kita ini digunakan selama 50 tahun,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version