Bima, katada.id – Tawuran antar kelompok pemuda kembali pecah di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu malam (15/3). Bentrokan melibatkan pemuda dari beberapa desa, di antaranya Desa Tawali, Desa Wora, Dusun Sancara Desa Mandala, dan Desa Nanga Wera.
Mereka saling serang dengan batu dan panah mewarnai bentrokan di sekitar Jembatan Tawali dan Cabang Nunggi.
Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro mengatakan pihak kepolisian bergerak cepat untuk meredam bentrokan.
“Begitu menerima laporan, personel Polsek Wera langsung turun ke lokasi untuk membubarkan massa. Namun, mobil patroli justru dilempari batu,” ujar Didik, Minggu (16/3).
Empat orang dilaporkan terluka akibat bentrokan ini. Tiga di antaranya terkena panah, sementara satu lainnya mengalami luka di kepala akibat lemparan batu dan harus mendapat delapan jahitan.
Ia melanjutkan, saat proses evakuasi korban ke fasilitas kesehatan, situasi kembali memanas. Ambulans yang membawa salah satu korban dilempari batu oleh pemuda dari Desa Wora dan Dusun Sancara. Akibatnya, kaca depan kendaraan pecah.
Menurutnya, untuk mengendalikan situasi, Polres Bima Kota mengerahkan Tim Puma, Sat Intelkam, dan personel Dalmas. Sekitar pukul 02.30 Wita, polisi berhasil mengamankan 12 pemuda yang diduga terlibat dalam tawuran. Sebelas di antaranya dibawa ke Mako Polsek Ambalawi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan hingga Minggu dini hari, situasi di lokasi kejadian dinyatakan kondusif. Kapolres Bima Kota mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi. “Kami akan meningkatkan patroli dan pengamanan agar kejadian ini tidak terulang. Semua pihak diharapkan menahan diri dan menyelesaikan konflik dengan cara damai,” tegasnya. (rl)