Lombok Utara, Katada.id – Masjid Besar Iwanul Muttaqin, Desa Gondang mulai dibangun kembali. Masjid yang rusak akibat gempa 2018 lalu itu dibangun dengan cara menarik. Masyarakat ikut bergotong royong membangun melalui metode “celengan” akhirat.
Peletakan batu pertama Masjid dilakukan langsung Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan bersama tamu undangan lainnya.
Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengetahui dengan pasti perjalanan Masjid Besar Iwanul Muttaqin. Mulai dari keberadaan lokasi tempat berdirinya sekarang, hingga penamaan Masjid. Tak hanya sebagai tokoh masyarakat Desa Gondang, tetapi juga sebagai Jupen di era orde baru.
“Ada Pak Sekda, ada Wakil Bupati, Kemenag, saya kira pasti akan beramal memberikan bantuan di tempat kita ini,” ujar Djohan, Kamis (27/1/2022).
Djohan memuji langkah masyarakat Desa Gondang, khususnya Panitia Pembangunan Masjid. Sebab anggaran (RAB) Rp10 miliar yang dibutuhkan, bukan nominal yang kecil. Namun masyarakat optimis dan memulai membangun kembali masjid tersebut dengan semangat kebersamaan.
“Memang seperti ini seharusnya, kita mulai membangun dengan kekuatan amal rakyat,” katanya.
Sementara, Ketua Dewan Pengurus Masjid Jamiq Gondang M Nahir menyampaikan Masjid Besar Iwanul Muttaqin yang dirancang berukuran 28 x 32 meter. Dari perkiraan biaya Rp10 miliar, setengahnya dihabiskan untuk membangun induk.
Proses pembangunan masjid ini berjalan sejak Desember 2021 lalu. Kemudian mulai dilakukan pemasangan tiang beton pada Januari 2022, dengan peletakan batu pertama pada hari ini.
“Kita mengawali dengan ritual buka tanak, sebagai wujud mentabeq wala (permisi) pada hal-hal yang kasat mata. Tepatnya pada 12 Rabiul Awwal, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Itulah hari yang baik menurut kami,” jelasnya.
Dirinya tak menampik modal awal pembangunan tidaklah signifikan. Kas Masjid Jamiq hanya Rp300 juta, dana itulah yang diserahkan oleh pengurus kepada Panitia Pembangunan.
” Tapi Alhamdulillah, progresnya sangat positif,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan M Indra Darmaji H melaporkan, progres pembangunan telah mencapai 11,31 persen. Pembangunan fisik Masjid dilakukan secara bergotong-royong kalangan Jamaah 4 dusun. Yakni jamaah Karang Amor, Karang Anyar, Karang Bedil, dan Karang Pendagi setiap harinya.
Sedangkan untuk pembiayaan harian, datang dari donatur. Baik itu individu jamaah, individu swasta maupun donatur lainnya. Sumber pendanaan sementara berasal dari 2 jenis, yakni program gerakan infaq masjid berupa Celengan Akhirat.
“Kami membuat celengan dari botol Aqua, dititip di tiap-tiap KK, dan ditarik tiap Kamis. Alhamdulillah per minggu terkumpul Rp12-16 juta,” bebernya.
“Berkat istiqomah seluruh jamaah, dengan “celengan” akhirat ini, kami optimis bisa membangun secara bertahap,” imbuhnya.
Sumber pendanaan lain yang diandalkan ke depan adalah, proposal kepada pemerintah daerah, lembaga, maupun donatur perorangan. (ham)