BIMA-Jembatan penghubung Bima dan Dompu di Desa Kananta, Kecamatan Soromandi belum juga diperbaiki. Pemerintah terkesan membiarkan jembatan itu terlantar. Padahal, jembatan sangat dibutuhkan masyarakat.
Kerusakan jembatan yang putus akibat diterjang banjir 2017 lalu sangat menyulitkan warga. Tidak hanya warga Kananta, tapi warga Desa Sai dan Sampungu juga ikut menderita. Setiap bepergian, mereka harus melintasi sungai. Begitu juga untuk mengangkut hasil pertanian, seperti bawang.
’’Kalau musim kemarau, warga bisa menyeberangi sungai karena airnya surut. Tapi kalau lagi musim hujan, warga tidak bisa melintas karena airnya naik,’’ kata Kepala Desa Kananta Aidin Abdullah, Jumat (5/7).
Baca Juga: Proyek Dermaga Waduruka Macet, Mantan Kalak BPBD Irit Bicara, Rekanan Ngaku Babak Belur
Kondisi ini, menurut dia, sangat berpengaruh pada aktivitas ekonomi. Karena jembatan ini banyak dilalui masyarakat untuk jual beli hasil pertanian. Tapi sejak banjir 2017, jembatan putus. Sampai sekarang belum dilakukan perbaikan. ’’Saat musim hujan, kami buat jembatan alternatif,’’ bebernya.
Ia mengaku, pada 2018 kontraktor sempat datang membawa material. Kabarnya mereka hendak memperbaiki jembatan namun pekerjaannya batal. ’’Saya tidak tahu apa masalahnya,’’ cetusnya.
Baca Juga: Pembangunan Dermaga Waduruka Dihentikan, Rekanan Didenda Rp 286 Juta
Informasi yang ia diterima, perbaikan awalnya akan menggunakan dana tanggap darurat namun batal. Kemudian dijanjikan perbaikan pada saat APBD murni. Kini sudah setahun lebih, jembatan tidak kunjung diperbaiki.
’’Warga ingin jembatan diperbaiki agar aktivitas kembali normal. Kami berharap pemerintah provinsi memperbaikinya,’’ pinta Aidin. (one)