Kota Bima, katada.id – Bima, NTB masuk dalam deretan daerah terpanas di Indonesia. Bima yang kini terbagi menjadi kota dan kabupaten berada di urutan pertama daerah terpanas se-Indonesia versi Badan Meteorologi.
Wilayah Bima dikenal cukup panas. Matahari bersinar terik sepanjang musim dengan intensitas penyinaran mencapai 39 derajat celsius.
Dengan suhu yang cukup tinggi tersebut, Bima dinobatkan sebagai kota terpanas. Secara umum kondisi tanah di Kota Bima didominasi oleh gunung batu, hal ini menyebabkan rata-rata masyarakatnya bertani dengan menanam jagung dan tanaman keras lainnya.
Karena itu, Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi mengajak semua pihak untuk mencanangkan satu komitmen agar melakukan penghijauan. Masyarakat diminta giat menanam dan menghijaukan kembali Kota Bima.
’’Kota Bima mendapat predikat Kota terpanas se-Indonesia. Penghijauan ini juga rencananya akan menjadi program utama Pemerintah Kota Bima di tahun berikutnya,’’ katanya saat membuka lomba perahu hias di Pantai Kolo, Rabu (28/10).
“Mari kita saling bahu membahu untuk menanam kembali tanaman di Kota Bima sehingga bisa menurunkan derajat panas, ini akan terlaksana kalau Pemerintah, elemen masyarakat dan stake holder yang ada bisa bekerjasama,” ajak H. Lutfi.
Disampaikan pula, Pemerintah Kota Bima bersama BKPH Maria Donggomasa juga telah mengalokasikan anggaran di tahun 2021 sebagai gerakan perdana akan menanam di 2200 hektar pohon kemiri. Rencananya akan ditanam di wilayah Ncai Kapenta dan Kolo.
’’Semoga juga bisa diikuti oleh wilayah kelurahan lainnya, karena luas Kota Bima 221,5 Km/segi dengan harapan setengahnya saja dilakukan penetrasi penanam tanaman keras sehingga 5 tahun ke depan suhu panas akan berkurang,’’ ujarnya.
Wali Kota Bima menceritakan bagaimana cita-cita Wali Kota Surabaya menurunkan setiap tahunnya 1 derajat dengan menanam kembali tanaman keras. Di setiap rumah memiliki halaman di tanaman pohon sebagai penetrasi suhu.
’’Langkah-langkah seperti ini juga nanti ke depannya yang akan menjadi harapan Wali Kota Bima untuk bisa dilaksanakan,’’ terang mantan DPR RI ini. (izl)