Bima, katada.id – Mahasiswa KKN Tematik Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima Posko Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, adakan seminar dengan tema “Maraknya pergaulan bebas di kalangan masyarakat” di Desa Punti. Senin, (24/07/2023).
Ketua panitia pelaksana kegiatan seminar Iga Wati, menjelaskan bahwa kegiatan ini dibangun atas dasar kondisi daerah Bima yang semakin rawan dengan pergaulan bebas.
“Sasaran utamanya adalah siswa dan remaja pada umumnya. Setelah kami melakukan berbagai observasi secara garis umum, ternyata indeks penurunan moral “krisis moral” di Bima sangat meningkat. Jadi kami bergerak mengambil langkah cepat dengan membangun seminar tersebut,” jelasnnya pada katada.id saat diwawancarai.
Ia menyampaikan, semakin hari semakin banyak kejadian-kejadian diluar kendali di daerah Bima ini. Untuk itu anak muda harus dibimbing, agar mereka terbuka pikirannya betapa pentingnya pergaulan.
“Ini menjadi catatan penting bagi kita semua, bahwa kita harus memiliki kesadaran untuk terus menggaungkan hal-hal positif, salah satunya dengan mengadakan kegiatan seminar,” lanjutnya.
Sebagai anak muda dan generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menangani persolan ini. “Kalau bukan kita siapa lagi yang bergerak. Maka kita harus memulai memanilisir hal-hal negatif demi menjaga dan menciptakan daerah yang aman serta nyaman,” katanya.
Selanjutnya, ia menyampaikan ucapan teimakasih kepada seluruh masyarakat terlebih khusus pemuda di Desa Punti yang telah ikut andil dalam kegiatan tersebut.
“Terimakasih sudah mendukung dan ikut andil dalam menyukseskan kegiatan seminar kita ini. Kami sangat bangga dan merasa bahagia atas kesempatan yang kami dapatkan di Desa Punti yang luar biasa ini,” ucapnya.
Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh pembicara hebat sebagai narasumber yakni, Yasser Arafat sebagai salah satu tokoh akademis yang dimiliki Desa Punti, Doktor Syarifuddin mantan rektor kampus IAIM Bima dan bhabinkamtibmas Desa Punti Arif Purnawarman.
Selain itu, peserta seminar juga terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA, yang menjadi sasaran utama pada kegiatan seminar tersebut. (izl)