
Lombok Utara, Katada.id- Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melaunching Program Jumat Bedah Rumah (Jubah). Program yang menyasar warga yang belum atau tidak memiliki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dilakukan dengan semangat gotong royong melibatkan semua stakeholder.
Launching program ini dilakukan oleh Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar dan ditandai dengan pengecoran pertama di rumah Inaq Asyah, warga Dusun Lempenge Desa Rempek, Kecamatan Gangga Jumat (25/4). Gerakan bedah rumah pertama ini diawali dari Perumda Amerta Dayan Gunung.
Hadir juga mendampingi bupati, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU H Hermanto, Direktur Amerta Dayan Gunung Firmansyah, Kepala OPD, Kasi Binmas Polres KLU AKP Agus Sugianto, Kapolsek Gangga AKP Henny Adriani, Kepala Desa Rempek Rudi Artono serta undangan lainnya.
Direktur Perumda Amerta Dayan Gunung Firmansyah menuturkan, kegiatan Jubah ini menyasar masyarakat di wilayah Lombok Utara dan digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara.
“Pada momen di launchingnya PDAM mendapatkan giliran yang pertama, dan kami gunakan yakni bersumber dari PDAM sendiri,”katanya.
Bantuan Jubah yang diberikan PDAM tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial dan dapat meringankan masyarakat dalam pemenuhan fasilitas tempat tinggalnya. “PDAM juga memberikan Meter Air Gratis kepada penerima Jubah yakni Inaq Aisiah,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Desa Rempek Rudi Artono mengatakan, dirinya mengapresiasi dan berterimakasih pada Pemda KLU dikarenakan salah satu warganya tersebut ditunjuk sebagai lokasi dilaksanakannya program JUBAH perdana.
Dikatakan Rudi, ibu Aisyah merupakan salah satu masyarakat terdampak musibah gempa beberapa tahun lalu. Namun sejak saat itu belum memiliki rumah sampai sekarang dan numpang tempat tinggal di rumah tetangga.
“Beberapa material susah tersedia, dan pondasi telah berdiri sejak 4 tahun yang lalu, untuk itu saya yakin program ini akan dapat mengasilkan bangunan yang layak huni,”katanya.
Sementara itu, Bupati Najmul menyampaikan, Program Jubah diluncurkan kembali bertujuan untuk menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat yang masih belum memiliki atau masih tinggal di rumah tidak layak ditempati.
“Dengan kolaborasi dan gotong royong persoalan berkaitan dengan penyediaan rumah layak huni dapat diselesaikan secara bersama-sama,”tuturnya.
Dikatakannya, tugas pemerintah daerah yakni untuk menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat. Sejak gempa 2018 lalu, kurang lebih sebanyak 2.700 jumlah rumah yang belum terselesaikan oleh Pemerintah daerah.
Program Jubah salah satu ikhtiar bersama dalam mengatasi persoalan bagi masyarakat yang belum memiliki rumah. Bupati Najmul juga menambahkan bahwa program Jubah tidak menggunakan APBD namun melalui kesukarelaan ASN, perusahaan dan komunitas lainnya.
“Mari sisihkan sedikit dari rezeki yang dapatkan untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,”tutupnya. (ham)