Katada

Bupati Minta Satgas Respon Cepat Keluhan Warga

Suasana rapat koordinasi Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Lombok Utara di aula bupati.

Lombok Utara, Katada.id – Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Lombok Utara kembali menggelar rapat koordinasi (rakor). Dalam rakor tersebut, Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar meminta satgas bergerak cepat merespon keluhan warga terkait pelayanan.

“Jangan sampai ada keluhan lagi untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP), penjemputan masyarakat ke bandara dari KLU,” jelas bupati, Jumat (24/4).

Kata dia, salah satu keluhan dari msyarakat adalah persoalan pelayanan, terkait konsumsi dan kelengkapan perlindungan diri. Hal ini yang harus segera disikapi satgas gugus.

“Gugus Tugas sudah bertindak cepat ketika ada laporan dari masyarakat,” tegas dia

Ia tidak menampik jika ada kendala kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) hingga keterlambatan dalam pengiriman hasil test ke Mataram. Untuk itu ia meminta agar Puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mencari solusi.

Sekjen Apkasi ini menekankan, dinas terkait menindaklanjuti persoalan warga dalam kondisi saat ini. Salah satunya dengan pelayanan dan berpikir efektif untuk perkembangan ekonomi masyarakat dengan melibatkan masyarakat sekitar.

“Side effect harus berdampak pada ekonomi masyarakat, Covid-19 tertangani masyarakat sejahtera,” tutur dia.

Najmul juga menginstruksikan kepada kehumasan mengadakan rapat koordinasi kehumasan Covid-19. Sehingga yang berbicara perihal Covid-19 adalah juru bicara Covid-19.

Ia juga menyoroti adanya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) setelah pandemi corona. “Perhatikan para pekerja yang kena PHK, apabila ada masalah segera berkoordinasi dengan Dinsos dan Disnaker. Sedangkan Dishub menempatkan Satgas penjemputan di bandara,” imbuh dia.

Terkait dengan surat edaran melaksanakan sholat Jum’at di rumah, MUI Lombok Utara sudah menyampaikan edaran bahwa berdasarkan rekomendasi bersama MUI NTB.

“Masih tetap menganjurkan sholat Jum’at dilakukan di rumah,” tutup dia.

Dandim 1606/Lobar Kolonel Efrijon Krol berharap masyarakat diberikan sosialisasi kepada pasien karantina, tiap pasien harus ada physical distancing. Apabila sudah dilaksanakan Swab, tidak langsung dikembalikan ke rumah.

“Siapkan saja isolasi, setelah adanya Swab, baru di rapid test lagi, apabila yakin negatif baru dikembalikan ke masyarakat, karena masyarakat sangat sensitif,” jelas dia

Pihaknya bisa diikutsertakan baik pengamanan gudang logistik, termasuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Sembako kepada masyarakat dan Penjagaan di perbatasan Lombok Utara.

Wakapolres Lombok Utara Kompol Setia Wijatono SH menyampaikan pentingnya sinergi semua pihak untuk menyelenggarakan program gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 secara terpadu . Untuk penjagaan di tiga lokasi pintu masuk sudah disepakati.

“Awalnya ada 30 orang dan 20 orang personel. Kita usahakan tiap harinya. Kini dikurangi menjadi 15 orang. Adapun logistiknya sudah berjalan, dilakukan oleh Dinas Sosial dan PPA,” beber dia.

Sementara itu, Direktur RSUD KLU dr H Syamsul Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan ruang triase IGD, agar pasien-pasien biasa lainnya tidak terindikasi oleh pasien yang sedang dalam perawatan Covid-19. Untuk yang ada pada Unit Pelayanan Karantina Covid-19 sebanyak 65 orang.

“Pasien reaktif ada 65 orang dari hasil rapid test, kini telah dikarantina, kondisi para pasien umumnya sehat dan belum ada yang dinyatakan positif,” ungkapnya.

Dalam pada itu, terkait bantuan sosial kabupaten, Kadis Sosial PPA, M. Faisol, M.Si mengatakan bantuan sembako dan PKH sudah ada 33.178 KK atau KPM yang sudah menerima.

Ditambahkannya, Dinas Sosial rencananya membantu beras ketahanan pangan dari Kementerian Sosial untuk dua desa yang zona merah yakni desa Malaka dan Teniga. (ham)

Exit mobile version