Mataram, katada.id – Danau Lebok Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terlihat tidak terurus. Salah satu tokoh atau inisiator pendiri KSB, Amir Jawas angkat bicara dengan meminta Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk tetap memperhatikan penataan pembangunan danau Lebok sebagai pusat sumber kehidupan masyarakat dan destinasi wisata. Danau Lebok itu tidak hanya dinikmati masyarakat Taliwang, melainkan masyarakat luar Sumbawa bisa menikmati keindahan hamparan danau itu.
Dalam catatan sejarah danau Lebok atau Teratai itu adalah danau terbesar di KSB. Terbentuknya dari meluapnya sungai Brang Rea dan Brang Ene di pinggiran Kota Taliwang KSB.
Kata Amir dalam pantauannya danau itu tidak lagi terurus seperti biasa. Tercatat ada sekitar 450 hektar lahan danau telah digarap masyarakat untuk bangun rumah. Seharusnya danau tersebut tidak untuk dimiliki pribadi, malainkan dikelola Pemerintah untuk kepentingan masyarakat luas dan kepentingan destinasi wisata.
“Kita sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk pembangunan dan penataan kembali danau Lebok itu. Perhatian yang benar, karna itu sumber kehidupan masyarakat. Harapan hidup masyarakat KSB,” harap Amir Jawas saat konferensi pers dengan media, Kamis (21/1).
Danau tersebut merupakan daerah rawa. Luasnya mencapai 913 hektar, dengan kedalaman antara 1,5 meter hingga 3 meter, Lebok Taliwang ini bisa menampung air sampai 17 juta meter kubik (M3).
Dia membayangkan bagaimana dulu danau ini subur dan membantu masyarakat banyak. Sumber hidup sebagian masyarakat Taliwang, telah banyak masyarakat menikamati hasilnya. Seperti budidaya ikan gabus, manila, betok, belut dan sumber mata air lahan garap pertanian masyarakat. “Namun tidak terurus, kedepan ini harus menjadi skala prioritas pemerintah,” ucapnya.
Selain menyinggung danau Lebok. Dia menilai banyak potensi nilai jual untuk kemajuan KSB yang tidak hanya soal tambang yang bisa kelola. Tetapi kekayaan laut, wisata dan pertanian itu juga menjadi icon kemajuan peningkatan kesejahteraan masyarakat KSB.
“Ada tambang AMNT disana tetapi tidak cukup menjawab kemiskinan dan kemelaratan masyarakat setempat. Baik lingkar tambang maupun umumnya KSB,”pungkas dia dengan penuh harap kepada Bupati terpilih dua periode H.W Musyafirin-Fud Syaifudin agar lebih giat mendorong kemajuan dan peningkatan kesejahteraan di tanah “Pariri Lema Bariri” tersebut. (rif)