DBD Menggila, 92 Warga Kota Bima Terjangkit, 1 Orang Meninggal

0
Kepala Bidang P3PL, Hj. Fitriani Mahfud. (istimewa)

Kota Bima, katada.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bima melonjak tajam. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, hingga awal 2025, sudah ada 92 kasus dengan satu orang meninggal dunia. Angka ini meningkat drastis dibandingkan 2024 yang hanya 30 kasus.

Kepala Bidang P3PL Dinkes Kota Bima Hj. Fitriani Mahfud mengingatkan masyarakat agar lebih waspada. Sebab, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit yang disebabkan virus dengue itu bisa berujung kematian.

“DBD dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,” ujarnya di ruang kerjanya, Jumat (14/3).

Ia menjelaskan DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini aktif menggigit pada pagi pukul 08.00–10.00 dan sore pukul 16.00–18.00.

Ia melanjutkan, jentik nyamuk biasa ditemukan di penampungan air, seperti bak mandi, tempat minum burung, dispenser, hingga belakang kulkas. Di luar rumah, nyamuk berkembang biak di air yang menggenang di ban bekas, botol plastik, dan barang tak terpakai lainnya.

Karena itu, Fitriani mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M Plus

Pertama, menguras bak mandi, ember, dan tempat penampungan air minimal seminggu sekali. Kedua, menutup rapat tempat penyimpanan air. Ketiga, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Selain itu, masyarakat juga disarankan menabur bubuk abate di tempat penampungan air, tidur menggunakan kelambu, memakai obat nyamuk, serta tidak menggantung pakaian kotor di dalam rumah.

Ia menambahkan, jika ada anggota keluarga mengalami demam tinggi, sakit kepala, atau nyeri otot, Fitriani meminta agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Segera konsultasikan ke dokter atau periksa ke rumah sakit, klinik, Puskesmas, atau dokter praktek mandiri,” pesannya.

Lebih jauh ia mengatakan Dinkes Kota Bima kini tengah menggalakkan sosialisasi pencegahan DBD ke masyarakat. Fogging juga akan dilakukan di daerah rawan untuk menekan penyebaran nyamuk. (rl)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here