Mataram, katada.id – Deklarasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) dihadiri puluhan ribu orang di Gelanggang Olahraga (GOR) Mataram, Minggu (15/9).
Deklarasi diawali dengan jalan sehat. Pantauan katada.id, di dalam halaman GOR disesaki lautan manusia. Pemandangan yang sama juga terlihat di jalan raya. Sepanjang jalan TGH Faisal, Turide, Kota Mataram dipadati puluhan ribu peserta dari Pulau Lombok dan Sumbawa.
Dalam pidato politiknya, Lalu Muhamad Iqbal menyerukan perubahan di hadapan puluhan ribu warga di GOR Mataram. “Bapak ibu ingin perubahan? Detik ini saatnya kita memulai perubahan itu bapak ibu sekalian,” seru Iqbal.
Iqbal mengatakan daerah NTB merupakan provinsi yang kaya. Jika digabungkan, tambang emas di NTB bisa mengalahkan tambang emas di negara lain. “Tambang emasnya kalau digabungkan lebih besar jumlahnya dari tambang terbesar di dunia,” jelas dia.
Ia menyebutkan bahwa NTB memiliki banyak potensi untum dikelola. Tanahnya sangat subur. Selain itu, potensi pariwisatanya juha sangat bagus. Misalkan di Pulau Lombok yang memiliki pantai yang indah. “Pantainya orang Lombok terlalu indah. Mereka yang pernah melihat pantai di Lombok akan kehilangan selera melihat pantai-pantai yang lain,” tambah Iqbal.
Dengan syarat kekayaan alam ini, ungkap Iqbal, keindahan alam dan sumber daya manusia, NTB memenuhi syarat untuk menjadi daerah maju. “Jadi persyaratan untuk menjadi daerah maju sudah terpenuhi. Tanah subur, alam indah, tambang emas dan manusianya pekerja keras. Tapi kenapa sampai 65 tahun usia provinsi ini, kita belum bisa keluar dari 10 provinsi termiskin di Indonesia,” jelas Iqbal.
Selain itu, Iqbal menyinggung NTB salah tata kelola. “Mari kita bersama sama memperbaiki NTB,” papar calon Gubernur dari Lombok Tengah itu.
Sementara itu, Indah Damayanti Putri mengatakan bahwa masyarakat Bima dan Dompu siap mengantarkan Iqbal-Dinda memenangkan Pilgub NTB. “Mohon doa dan dukungan secara umum dari masyarakat Nusa Tenggara Barat. Lebih khusus keluarga besar kami masyarakat bima dompu di manapun berada,” jelas Dinda.
Dia menjelaskan, Lalu Iqbal memilih berpasangan dengan dirinya sebagai kesetaraan dan persamaan pulau Lombok dan Sumbawa. “Tentunya bapak/ibu dengan pengalaman beliau di birokrasi dan mada (saya,red) di politisi tentunya adalah suatu kolaborasi yang bisa menghadirkan pemimpin yang bisa memberi harapan baru bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat,” jelas dia. (com)