Mataram, katada.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat, Senin (25/8).
Aksi berlangsung ricuh setelah massa membakar ban bekas dan sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga dan jaksa Kejati NTB.
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut Kejati NTB mengusut tuntas dugaan adanya “uang siluman” dalam program pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD NTB tahun 2025.
Ketua IMM Kota Mataram, Hamid menegaskan aksi ini merupakan bentuk keresahan publik atas praktik yang diduga merugikan keuangan daerah.
“Kami mendesak Kejati transparan dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus pokir siluman ini. Semua pihak yang terlibat harus diperiksa,” tegas Hamid.
Menyikapi aksi tersebut, Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Muhammad Zulkifli Said menegaskan bahwa proses penanganan kasus berjalan transparan dan sesuai aturan hukum. Ia juga memastikan pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.
“Sampai saat ini, Kejati NTB sudah memanggil dan memeriksa 28 anggota DPRD NTB, termasuk Ketua DPRD, terkait dugaan dana siluman pokir tahun anggaran 2025,” ujarnya. (*)