Bima, katada.id – Laga final turnamen sepak bola Gubernur Cup 2022 di Lapangan Semangka di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) disorot, Sabtu (19/2/2022). Karena pelaksanaannya diduga melanggar protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
Dalam laga final itu, ribuan penonton memadati Lapangan Semangka. Mereka berdesak-desakan. Sebagian dari penonton ada yang tidak memakai masker.
Bahkan, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah kedapatan tidak memakai masker di beberapa kesempatan. Orang nomor satu di NTB ini hanya menggenggam masker tanpa memakainya.
Dugaan pelanggaran Prokes ini ditindaklanjuti Polres Bima Kota. Mereka akan memanggil dan memeriksa penyelenggara turnamen tersebut.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto menegasksn, polisi akan melakukan pemanggilan kepada Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Bima selaku pihak penyelenggara Turnamen Gubernur Cup 2022.
“Pihak kepolisian akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada panitia penyelanggara, berkaitan dengan pelaksanaan prokesnya,” kata Artanto dalam siaran persnya, Senin (21/2/2022).
Mengenai pengamanan, Kabid Humas menegasksn, Polres Bima Kota sudah melakukannya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). “Lebih-lebih laga final itu dihadiri langsung Gubernur NTB,” terangnya.
Sesuai informasi yang diterima dari pihak Polres Bima Kota, Turnamen Sepak Bola Piala Gubernur 2022 itu diklaim sebagai salah satu upaya Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dalam percepatan capaian vaksinasi di Kabupaten Bima.
“Itulah mengapa kemudian di lokasi turnamen disediakan gerai vaksin dan dilakukan vaksinasi serta pembagian masker,” ujar Artanto.
Saat hadir menyaksikan laga final antara Putra Sape FC dan Wera FC, Gubernur NTB didampingi Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri menyampaikan pesan terkait prokes Covid-19.
“Yang mau nonton sepak bola di Sape dikasih masker dan divaksin dulu,” ucap Artanto meniru pernyataan Gubernur NTB.
Dalam penerapan Prokes dan vaksinasi, menurut Kabid Humas, upaya dan atau antisipasi sudah dilakukan sedemikian rupa. Pada turnamen itu disediakan gerai vaksinasi di depan pintu masuk lapangan.
“Sebagai syarat untuk bisa masuk menonton turnamen harus sudah divaksin. Apakah hal tersebut prokesnya sudah dilakukan secara maksimal oleh penyelenggara terhadap penonton yang datang?,” tanya Artanto. (red)