Katada

Dinas Pariwisata KLU Bakal Benahi dan Perkuat Promosi

TUNGGU KAPAL: Sejumlah wisawatan mancanegara yang tengah menunggu kapal penyeberangan di ruang tunggu dermaga Gili Air, belum lama ini.

Lombok Utara, Katada.id- Gelaran MotoGP Mandalika 2023 berjalan sukses. Banyak pihak yang mendapatkan berkah dari gelaran ini. Baik itu pengusaha transportasi, perhotelan hingga UMKM.

Meski belum semua merasakan hasil maksimal, namun itu menjadi pemacu untuk berbenah di event berikutnya. Seperti kawasan Gili Tramena yang kabarnya hanya merasakan dampak sebesar 5 persen.

“Sekitar 250 orang lebih yang datang, dan mereka menginap hanya sehari,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) KLU Denda Dewi Tresni Budi Astuti, Senin (23/10/2023).

Dewi mengakui jika pangsa pasar Gili Tramena berbeda dibandingkan kawasan penyokong Mandalika lainnya. Wisatawan lebih dominan murni datang liburan dibandingkan untuk menyaksikan event. Sebab itu, di event berikutnya Dispar akan lebih memperkuat promosi.

“Ke depan kita harus lebih awal mempromosikannya (Gili Tramena,Red)” sambungnya.

Menurutnya, dua kali gelaran event MotoGP Mandalika ini harus dievaluasi. Pihaknya harus duduk bersama dengan Dishub KLU dan Dishub NTB terkait ini. Kata Dewi, pihaknya juga akan lebih proaktif. Sebab berbicara promosi tidak bisa instan.

Mantan Kadis PMPTSPTK ini menjelaskan, MotoGP merupakan peluang pangsa pasar bagi KLU. Sebab itu, pihaknya perlu membuat langkah untuk membuat wisatawan tinggal lebih lama di Gili Tramena usai event.

“Makanya tahun depan memang kita harus lebih siap lagi, untuk melakukan promosi lebih awal,” tegasnya.

“Mungkin nanti kami akan jemput bola,” imbuhnya.

Selain jemput bola, pihaknya juga akan melibatkan asosiasi hotel di Gili Tramena untuk mempromosikan lebih awal. Tidak hanya di Gili Tramena, namun juga hotel-hotel di luar Gili juga dilibatkan dalam promosi.

“Agar semuanya bisa berdampak terhadap event besar seperti ini,” katanya.

“Yang jelas ini menjadi evaluasi kami untuk melakukan atau mengambil langkah kedepannya,” tandas mantan Kabag Umum Setda KLU ini.

Sementara itu, Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan mengatakan, okupansi hotel selama pergelaran MotoGP Mandalika di bawah 50 persen. Dari jumlah tersebut, hanya 5 persen yang merupakan dampak event MotoGP.

“Sekitar 200 kamar,” ujarnya.

Minimnya dampak tersebut diduga lantaran kurangnya promosi yang dilakukan penyelenggara. Termasuk juga merangkul para pengusaha hotel yang ada. Menurutnya, promosi seharusnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum event. (Ham)

 

 

Exit mobile version