Katada

Disangka Penculik Anak, Dua Wanita Tuna Wicara di Dompu Nyaris Diamuk Warga

Kapolsek Dompu, Ipda Arif Syarifuddin (tengah) menyampaikan meluruskan informasi soal isu penculikan anak kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).

Dompu, katada.id – Dua wanita tuna wicara (bisu) nyaris diamuk warga di Dusun Potu Dua, Desa Dorobara, Kecamatan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (31/1/2023).

Keduanya bernama Risza (22) asal kelurahan Bali Satu, Dompu dan Nani (34) asal Dusun Pali, Desa Sarue, Kecamatan Sanggar, Bima, NTB. Mereka dikira pelaku penculikan anak.

“Warga spontan mengepung dua perempuan ini, lantaran diduga akan melakukan penculikan anak, ternyata hoaks,” ungkap Kapolsek Dompu, Ipda Arif Syarifuddin kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).

Arif menerangkan, awalnya kedua Risza dan Nani ini keliling kampung, bahkan door to door ke rumah-rumah warga untuk meminta sumbangan. Akan tetapi, warga sekitar mengamati gerak-gerik keduanya. Sehingga dicurigai sebagai pelaku penculikan anak. ”Ditambah lagi warga kemakan isu terkait hal tersebut,” jelas kapolsek.

Akibatnya, warga yang tidak tahan langsung bereaksi melakukan pengepungan. Bahkan nyaris menghakimi dua perempuan yang tak bisa bicara ini. Beruntung, personel Polsek Dompu dibantu Bhabinkamtibmas, Babinsa serta pemerintah desa setempat mengamankan keduanya.

“Untuk sementara, dua tuna wicara saat ini diamankan di Polsek Dompu sambil menunggu pihak keluarganya yang jemput,” kata Arif.

Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat meminta pada warga agar tidak mudah percaya pada berita-berita yang belum pasti kebenarannya.

“Harusnya warga tabayyun dulu, agar tidak gampang termakan isu hoaks, yang justru merugikan orang lain, lebih-lebih orang yang tidak tahu apa-apa,” tegas kapolres.

Isu penculikan anak yang beredar di media sosial, lanjutnya, perlu diverifikasi kebenarannya. Misalnya dengan membaca berita media online.

“Kadang-kadang isu penculikan anak ini sengaja dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat,” imbaunya. (ain)

Exit mobile version