Mataram, katada.id – DPC PDI Perjuangan Kota Mataram bersama Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPC PDIP membuka dapur umum bagi ribuan warga terdampak banjir di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dapur umum ini beroperasi penuh selama masa tanggap darurat banjir sesuai SK Gubernur NTB, yakni 10 hari ke depan.
“Insya Allah, mulai hari ini, dapur umum kami buka selama masa tanggap darurat 10 hari. Dipusatkan di kantor DPC PDIP Kota Mataram,” ujar Sekretaris DPC PDIP Kota Mataram, Nyayu Ernawati, Selasa (8/7).
Menurut Nyayu, dapur umum tersebut akan melayani kebutuhan makan warga terdampak selama 24 jam penuh. Pada hari pertama saja, sekitar 3.000 bungkus nasi disiapkan untuk didistribusikan ke enam kecamatan terdampak di Kota Mataram. Dana kegiatan bersumber dari iuran sukarela kader PDIP.
“Pesan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri jelas: seluruh kader harus turun membantu rakyat dengan pikiran dan tenaga. Jangan pernah lupa rakyat setelah menjadi pejabat,” tegas Nyayu yang juga menjabat Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Mataram.
Ketua DPC PDIP Kota Mataram Made Slamet menyebut pendirian dapur umum adalah tindak lanjut langsung dari instruksi DPP PDIP. Ia menegaskan partai harus selalu hadir di tengah rakyat, khususnya saat bencana.
“Organ partai harus otomatis bergerak ketika bencana terjadi. Seluruh kader kami sudah turun langsung ke titik-titik terdampak, dan puncaknya hari ini dengan berdirinya dapur umum,” ungkap Made.
Anggota DPRD NTB Dapil Kota Mataram itu juga berjanji mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan pascabencana, termasuk pemulihan rumah warga yang rusak.
“Pemulihan pascabencana harus cepat dan tepat. Kami akan mengawal agar warga korban banjir mendapat haknya,” tegasnya.
Diketahui, banjir yang melanda Kota Mataram pada Minggu (6/7) lalu akibat hujan deras telah merendam 7.676 rumah dan membuat 30.681 jiwa mengungsi. Banjir juga menyebabkan dua warga meninggal akibat tersengat listrik—masing-masing seorang pria (30) di Kecamatan Narmada dan perempuan (50) di Ampenan.
Sekretaris BPBD Kota Mataram Ahmad Muzaki mengatakan, wilayah terdampak mencakup enam kecamatan yakni Sandubaya, Mataram, Sekarbela, Selaparang, Cakranegara, dan Ampenan.
“Semalam kami buka 30 titik pengungsian di masjid, sekolah, rumah warga, dan fasilitas umum. Hari ini sebagian besar sudah kembali ke rumah untuk bersih-bersih lumpur dan sampah,” jelas Muzaki. (red)