Katada

DPRD KLU Dorong Program Subsidi Bunga Pinjaman Modal Usaha Tetap Dianggarkan di 2024

PENINGKATAN EKONOMI: Salah satu lapak usaha warga di Lombok Utara yang bisa mengakses bantuan subsidi bunga pinjaman modal usaha untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Lombok Utara, Katada.id- Program Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) berupa bantuan subsidi bunga pinjaman modal usaha bagi masyarakat dinilai sebagai program yang positif. Hal ini dinilai bisa membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian.

“Ini sudah kami diskusikan dengan TAPD, kita dorong Pemda segera dievaluasi,” ujar Ketua DPRD KLU Artadi, Rabu (22/11/2023).

Dikatakannya, program ini dimulai sejak 2022 lalu dengan anggaran Rp 700 juta. Pada 2023, jumlahnya mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp 2 miliar. Artinya, peningkatan anggaran ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang besar untuk mengakses program ini.

Hanya saja, program ini tetap harus dievaluasi. Pemda KLU harus menyampaikan ke publik seperti apa perkembangannya hingga saat ini. Jika belum ada perubahan yang dihasilkan, maka menurut Artadi, program itu bisa dikatakan tidak berhasil.

“Harus ada perubahan dalam hal perekonomian masyarakat,” tegasnya.

“Sekarang ini yang kita gelontorkan Rp 2 miliar, berapa persen yang bisa kita ubah perekonomiannya dari bantuan itu. Makanya itu harus di evaluasi. Karena jika tidak, maka kita tidak akan tahu perubahan atau dampak terhadap anggaran itu,” jelasnya.

Politisi Gerindra ini mengatakan, pihaknya tetap mendukung adanya program bantuan tersebut. Sebab dirinya yakin dengan modal tanpa bunga ini, setidaknya ada perubahan bagi masyarakat.

“Tahun depan kita anggarkan lagi, dan kami dorong itu,” ujarnya.

Ditambahkan Artadi, pihaknya belum mengecek besaran anggaran program ini di 2024. Namun jika melihat antusiasme warga dalam daftar tunggu peminjam, kemungkinan anggaran program ini akan ditambah nantinya.

“Kalau kita melihat antusiasme masyarakat dalam daftar tunggu peminjaman, maka kemungkinan kita akan tambah anggarannya,” tandasnya.

Sementara itu sebelumnya, Kepala Bappeda KLU Gatot Sugiharto mengatakan, Pemda KLU bakal menambah anggaran program subsidi bunga pinjaman modal usaha di 2024 mendatang. Kenaikan anggarannya direncanakan mencapai dua hingga tiga kali lipat dari jumlah saat ini.

Dirinya menilai, program ini berhasil meningkat perekonomian masyarakat di KLU. Terutama pada UMKM dan kelompok tani hingga kelompok ternak yang menjadi penerima manfaat.

“Jadi yang sakit jadi sehat, sehat menjadi tangguh, kenapa tidak kita tambah dan dukung,” ujarnya.

Dikatakannya, awal program ini diluncurkan, Pemda KLU menganggarkan sebesar Rp 700 juta. Realisasinya yang hampir 100 persen membuat Pemda KLU menaikkan nominal anggaran menjadi Rp 2 miliar di tahun keduanya. Melihat perkembangannya tahun ini, Pemda KLU berencana menaikkan menjadi Rp 4 miliar, bahkan lebih.

“Tidak ada masalah kita tambahkan anggran untuk program itu,” sambungnya.

Program subsidi bunga pinjaman modal usaha ini bertujuan untuk mendukung perekonomian masyarakat. Di samping itu juga untuk menekan angka kemiskinan yang masih tinggi di KLU.

“Karena kalau satu sukses, pasti akan berdampak ke yang lain, mereka akan berpikir kok yang lain bisa, kenapa saya tidak,” terangnya.

Berbicara soal evaluasi, hal itu akan dilakukan setiap akhir tahun. Hal itu untuk melihat bagaimana kondisi UMKM dan kelompok tani/ternak yang dibantu program ini. Terutama keberlangsungan usaha yang dijalan UMKM dan kelompok tani/ternak tersebut.

“Apakah yang diberi bantuan itu betul-betul peruntukannya untuk berusaha atau pengembangan usahanya, jangan sampai hanya digunakan untuk konsumtif,” tegasnya.

Melalui evaluasi ini, dirinya berharap OPD terkait lebih selektif dalam memberikan bantuan. Sehingga tidak ada penerima yang tidak bisa mengembalikan modal yang dipinjam, hingga menunggak pembayaran.

“Mekanisme soal itu Pemda serahkan sepenuhnya kepada Bank, jadi aturan Bank yang dipakai, Pemda tidak intervensi,” jelasnya.

Terkait realisasi untuk tahun ini, Gatot mengatakan laporan mengenai itu masih belum masuk sepenuhnya. Namun antusias masyarakat akan program ini diakuinya sangat tinggi.

“Berapa jumlah yang ditambah di tahun depan, itu nanti kita lihat setelah ada hasil evaluasi, yang penting jelas, bahkan bisa saja 2-3 kali lipat,” pungkasnya. (Ham)

 

Exit mobile version