Lombok Tengah, katada.id – Politeknik Pariwisata Lombok terus mendukung terlaksananya event MotoGP dengan menggandeng Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) kaitan pelayanan hospitaliti.
Bentuk dukungan Poltekpar Lombok yakni menyelenggarakan Bimbingan teknis (Bimtek) Pelayanan Hospitaliti dan Komunikasi Bahasa Asing bagi Pedagang Kaki Lima yang ada di Kawasan KEK Mandalika.
Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat.
“Kegiatan ini tidak hanya mengakomodir pedagang kaki lima secara personal melainkan juga menjalin kerjasama dengan asosiasi yang memayunginya,” ungkap Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Drs. Lalu Hasbulwadi, saat membuka kegiatan pada Jumat (4/2/2022), di Illira Lite Hotel.
Hasbulwadi menghimbau para pedagang kaki lima pentingnya komunikasi menggunakan bahasa asing para pelaku pariwisata, karena pedagang kaki lima akan berhadapan langsung dengan tamu yang berasal dari berbagai negara yang datang menonton perhelatan MotoGP, juga liburan.
“Program yang di inisiasi Poltekpar Lombok ini sangat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan saat ini,” kata dia.
Senada disampaikan Kadispar Lombok Tengah, Lendek Jayadi. Menurutnya, hospitaliti ini sebenarnya sudah menjadi budaya orang Lombok, sehingga bukan suatu hal yang sulit bagi para pedagang kaki lima untuk memahami konsep pelayanan.
Namun, dalam tataran pelaksanaan di bidang pariwisata, tentu pelayanan hospitaliti memiliki standar khusus dan diharapkan materi yang disampaikan para narasumber dapat diserap dengan baik oleh para peserta.
Pemateri pelayanan hospitaliti Komang Mahawira, menitik beratkan pada pentingnya senyum, salam dan sapa, serta bagaimana cara memberikan pelayanan prima bagi konsumen atau pembeli.
Ia mengajak peserta Bimtek untuk lebih memperhatikan konsep pelayanan terhadap para wisatawan yang berkunjung tanpa menggaggu, memaksa dan bahkan merugikan wisatawan.
Mahawira juga memberikan beberapa tips mudah dan efektif dalam menawarkan barang dagangan sehingga memberikan kesan positif bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok, khususnya di Mandalika.
Lain halnya dengan tim Unit Bahasa Poltekpar Lombok, Ayu Gardenia yang memberikan materi bahasa Francis. Ia memperkenalkan beberapa bahasa asing yang sering digunakan dalam pelayanan di bidang pariwisata, seperti Pengantar Bahasa Jepang. Begitu juga Rizda Batubara.
Untuk Bahasa Inggris disampaikan Endang Sri Wahyuni. Dimana, bahas Inggris ini merupakan bahasa percakapan sehari-hari yang biasaya digunakan para pedagang kaki lima saat saat menawarkan barang kepada pembeli. Sehingga ada banyak praktik yang diberikan oleh para pemateri.
Terlihat para peserta merasa sangat antusias belajar bahasa asing dan ikut aktif dalam kegiatan praktik percakapan menggunakan bahasa asing tersebut.
Melihat antusiame dari para peserta yang tinggi, diharapkan kegiatan yang telah diinisiasi oleh Poltekpar Lombok ini dapat meningkatkan semangat dan kualitas pelayanan hospitaliti pedagang kaki lima demi menciptakan image positif bagi pekerjaan tersebut dan tentunya kawasan Mandalika, penyelenggara MotoGP berkelas dunia. (rif)